Menuju konten utama

Harlah NU ke-96: Gus Yahya Canangkan Pembangunan Kantor PBNU di IKN

Gus Yahya resmi mencanangkan pembangunan kantor baru PBNU di IKN, di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Minggu (30/1/2022).

Harlah NU ke-96: Gus Yahya Canangkan Pembangunan Kantor PBNU di IKN
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (tengah) didampingi Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar (kanan) dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (kiri) menyampaikan keterangan pers di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (12/1/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU

tirto.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya resmi mencanangkan pembangunan kantor baru PBNU di ibu kota negara (IKN) yang berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Bertepatan dengan harlah NU ke-96 ini, PBNU juga akan membangun rumah sakit, perguruan tinggi serta pesantren di lokasi ibu kota baru Nusantara tersebut.

“PBNU mendahului mohon izin untuk ikut menempati Ibu Kota Negara Nusantara,” ujar Gus Yahya seperti dikutip Antara, Minggu (30/1/2022).

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga memaknai nama Kota Nusantara sebagai NU, santri, pemerintah, dan rakyat.

“Nusantara diartikan sebagai NU, santri, pemerintah dan rakyat,” kata Gus Yahya dalam istighotsah dan pencanangan Kantor PBNU di Kabupaten Penajam Paser Utara, Minggu.

Gus Yahya mengatakan saat ada rencana pemindahan ibu kota, banyak daerah yang mengusulkan diri untuk menjadi calon ibu kota negara. “Masyarakat Sepaku tidak pernah berpikir menjadi ibu kota negara,” kata Gus Yahya.

Gus Yahya menegaskan dipilihnya Penajam Paser Utara sebagai ibu kota negara (IKN) merupakan berkah dari iman dan amal saleh yang dilakukan selama ini. Dia pun mengutip ayat Alquran yakni, barangsiapa beramal saleh, laki-laki maupun perempuan dan dia beriman, maka sungguh Allah akan mengaruniakan kehidupan yang menyenangkan.

Gus Yahya pun mengingatkan akan karunia itu disyukuri dengan tidak menghilangkan sebab dari datangnya nikmat.

“Kehidupan lebih baik dan lebih nyaman, dikaruniakan karena ada sebabnya, jangan sampai kita menghilangkan sebab itu,” kata Gus Yahya berharap.

Gus Yahya menjelaskan sebab datangnya karunia itu karena seluruh masyarakat beramal saleh dan dalam keadaan beriman. Gus Yahya juga berdoa semoga berkah itu tidak putus-putus untuk semuanya, untuk warga NU, umat Islam, Indonesia dan kemanusiaan yang lebih mulia.

Baca juga artikel terkait HARLAH NU

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Abdul Aziz