tirto.id - Direktur Keuangan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, Sitta Rosdaniah mengatakan Indonesia akan memiliki pusat halal yang terdiri atas pelabuhan halal dan zona halal atau yang bisa disebut dengan Halal hub.
"Pasar industri halal Indonesia sangat besar, dan tuntutan gaya hidup halal juga semakin meningkat di setiap lapisan masyarakat baik di Indonesia maupun di seluruh dunia," ujarnya di Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Pembangunan Halal hub akan dibagi menjadi dua, yang pertama akan dibangun bersama dengan Pelindo II berada di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, sementara zona halal lainnya yang berfungsi memeriksa barang terletak di daerah Rawamangun.
"Jadi, ketika ada barang masuk di pelabuhan seperti produk daging, yang sangat membutuhkan penanganan khusus, akan dipisahkan dari barang lainnya. Selanjutnya, langsung dibawa ke zona halal untuk pemeriksaan lebih lanjut," jelas Sitta.
Dia melanjutkan, proses kerja di pusat halal Indonesia akan didukung oleh teknologi digital guna membantu pemeriksaan produk agar segera tiba di tangan konsumen.
"Ini bisa memperpendek rantai distribusi barang sehingga produk yang diterima dalam keadaan baik, yang juga merupakan salah satu syarat halal," kata Sitta.
Dia melanjutkan, zona halal dapat dibangun di beberapa tempat namun harus memenuhi syarat yang ketat, seperti air bersih yang harus selalu tersedia dan gudang pendinginan.
"Kami juga akan melakukan pelatihan bagi orang-orang yang bekerja di zona halal agar setiap produk memiliki standar halal yang sama," jelas Sitta.
Zona halal juga diupayakan terletak dekat dengan infrastruktur transportasi seperti rel kereta api.
"Misalnya, barang yang tiba di Tanjung Priok, langsung masuk ke zona halal, terus langsung bisa kirim ke Surabaya," tambahnya.
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Rima Suliastini