tirto.id - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran meyakini kebakaran, yang melanda delapan sekolah di Kota Palangka Raya, yang terjadi dalam waktu berdekatan selama Juli 2017, merupakan kejadian disengaja. Dia mendesak kepolisian segera menyelidiki kasus ini dan menangkap pelaku pembakaran.
"Saya sudah telepon pihak Polda agar pelaku pembakar sekolah, yang sebar teror ke masyarakat, wajib ditangkap," kata Sugianto saat memantau lokasi kebakaran di SDN 1 Menteng, Jalan Yos Sudarso, Kota Palangka Raya, pada Minggu (30/7/2017) seperti dikutip Antara.
Dia menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak kepolisian. "Secara teknis kami tidak akan mencampuri apa yang menjadi bahan penyelidikan pihak kepolisian," kata Sugianto.
Sugianto mengimbau masyarakat di Kota Palangka Raya meningkatkan kewaspadaan dengan mengaktifkan pos ronda, terutama di sekitar lokasi gedung sekolah.
"Agar para pelaku tindak kejahatan tidak bisa bergerak dengan leluasa seperti ini," kata dia.
Kebakaran yang melanda delapan sekolah di Kota Palangka Raya dalam sebulan terakhir pertama kali terjadi di SDN 1 Palangka pada 4 Juli 2017.
Lalu, kebakaran terjadi lagi di SDN 4 Menteng Kota Palangkaraya pada 21 Juli 2017 di siang hari Pukul 13.00. Dua jam kemudian, giliran SDN 4 Langkai Kota Palangka Raya juga terbakar.
Keesokan harinya, 22 Juli 2017, SDN 1 Langkai, Kota Palangka Raya terbakar pada Pukul 02.00 dini hari. Sejam kemudian, SDN 5 Langkai ikut terbakar.
Pada Sabtu kemarin, 29 Juli 2017, kebakaran terjadi lagi di SDN 8 Kota Palangka Raya pada pukul 18.10. Memasuki Minggu dini hari, Pukul 03.00, kebakaran kembali melanda SDN 1 Menteng. Kebakaran terakhir turut melalap sejumlah ruang milik SMK YPSEI Kota Palangka Raya.
Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Rusliansyah meyakini kejadian kebakaran di delapan sekolah tersebut tidak wajar.
"Segera ungkap agar tahu motifnya apa, karena kebakaran sekolah kali ini tidak wajar dan banyak menimbulkan spekulasi serta pentanyaan yang mengganjal," kata dia.
Menurut dia, kejanggalan jelas terlihat dari sisi kejadian kebakaran maupun keterangan pihak pengelola sekolah. Dia mengatakan sejumlah pihak pengelola sekolah juga memberikan kesaksian mirip, yakni titik awal kebakaran merupakan ruangan yang tidak dialiri listrik dan berada di lokasi paling pojok dari kompleks gedung.
"Untuk itu, kami berharap kasus ini agar dapat segera dituntaskan sehingga masyarakat tidak terus was-was," kata Rusliansyah.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom