Menuju konten utama

Golkar Resmi Ajukan Bambang Soesatyo sebagai Ketua DPR

DPP Partai Golkar telah meminta Fraksi Partai Golkar DPR RI untuk menarik keanggotan Bambang Soesatyo sebagai anggota Panitia Khusus Hak Angket tentang Tugas dan Kewenangan KPK.

Golkar Resmi Ajukan Bambang Soesatyo sebagai Ketua DPR
Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo menunjukkan buku karyanya berjudul Ngeri-Ngeri Sedap di Jakarta, Minggu (10/9). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto resmi mengumumkan partainya mengajukan Bambang Soesatyo sebagai Ketua DPR untuk menggantikan Setya Novanto.

"DPP Partai Golkar memutuskan dan menetapkan Bambang Soesatyo sebagai Ketua DPR," kata Airlangga dalam konferensi pers di Fraksi Partai Golkar DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (15/1/2017).

Airlangga menjelaskan keputusan partainya itu diambil setelah melakukan komunikasi dengan para senior Golkar terkait siapa kader partai tersebut yang cocok menduduki jabatan tersebut. Ia mengatakan Bambang dipilih lantaran dinilai memiliki pengalaman yang lengkap.

"Bambang Soesatyo memiliki pengalaman panjang di DPR sehingga memahami hakikat sistem dan kelembagaan DPR, memiliki konseptual dalam ide dan gagasan. Pak Bambang merupakan alumni wartawan sehingga dapat berkomunikasi yang baik," ujarnya.

Airlangga mengatakan Golkar memahami bahwa Ketua DPR memiliki tugas tidak mudah, terutama menghadapi tahun politik karena kemungkinan konstelasi politik meningkat. Pada sisi lain, kata Airlangga, Ketua DPR dengan lembaga DPR bisa menjadi bagian dalam mengembangkan iklim di bidang politik, hukum, dan ekonomi lebih kondusif.

"DPR mendapatkan sorotan luas karena dalam posisi tidak menguntungkan sehingga perlu peningkatan kinerja dan citra positif masyarakat," katanya.

Sebelum Bambang dilantik, Airlangga menyebut, DPP Partai Golkar telah meminta Fraksi Partai Golkar DPR RI untuk menarik keanggotaan Bambang Soesatyo sebagai anggota Panitia Khusus Hak Angket tentang Tugas dan Kewenangan KPK.

Menurut dia, penarikan tersebut tidak digantikan dengan anggota Fraksi Golkar yang lain dan DPP Partai Golkar meminta agar kerja Pansus KPK segera diselesaikan.

"Prinsipnya kami tidak toleransi terhadap langkah yang memperlemah KPK karena merupakan amanah Musyawarah Luar Biasa Partai Golkar," katanya.

Airlangga juga mengatakan apabila kinerja Pansus KPK tidak selesai pada masa sidang ini maka Golkar dipastikan akan menarik semua anggotanya di Pansus tersebut.

Baca juga artikel terkait CALON KETUA DPR

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Mufti Sholih
Editor: Mufti Sholih