tirto.id - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono memberikan pernyataan yang berkebalikan dengan sikap partainya selama ini mengenai pencalonan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018.
Ferry menyatakan partainya ternyata masih membuka peluang untuk memberikan dukungan kepada Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Akan tetapi, menurut Ferry, Gerindra akan mendukung Emil dengan syarat berat. Menurut dia, dukungan itu bisa diberikan oleh Gerindra asal Emil bersedia “insaf” dan “kembali ke jalan yang benar”.
"Jadi kalau memang Ridwan Kamil itu bisa insaf dan kembali ke jalan yang benar maka (peluang dukungan) Partai Gerindra bisa terbuka," kata Ferry di Kota Bandung, Jawa Barat pada Selasa (6/6/2017) seperti dikutip Antara.
Pernyataan Ferry itu muncul usai dia menghadiri konferensi pers hasil survei Indo Barometer bertajuk "Permasalahan Jawa Barat dan Peluang Cagub 2018 Pasca Pilkada DKI Jakarta" di Hotel Savoy Homann Bandung, pada hari ini.
Hasil survei Indo Barometer di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat pada 17-23 Mei 2017 itu menyimpulkan Ridwan Kamil, Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi masih menjadi kandidat terkuat di Pilgub Jabar 2018. Emil memiliki tingkat elektabilitas tertinggi yakni 28,6 persen, disusul Deddy Mizwar 18,8 persen, dan Dedi Mulyadi 11,5 persen,
Meskipun demikian, Ferry juga menegaskan kemungkinan Partai Gerindra mendukung Emil sangat tipis. Peluang partainya mendukung kandidat selain Emil jauh lebih besar.
"Sejauh ini memang Partai Gerindra kelihatannya sudah hampir pasti tidak mendukung (Ridwan Kamil)," kata Ferry.
Menurut Ferry, Partai Gerindra sudah terlanjur kecewa dengan sikap Emil karena telah menerima dukungan dari Partai NasDem di Pilgub Jabar 2018 secara resmi. Sementara dukungan itu diberikan Nasdem dengan syarat Emil mendukung pencalonan kembali Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019, atau berseberangan dengan sikap politik Partai Gerindra.
Padahal, menurut Ferry, partainya berjasa mengantarkan Emil terpilih sebagai Wali Kota Bandung. Semestinya, menurut dia, Emil meminta izin ke Gerindra sebelum menerima pinangan Partai Nasdem.
"Untuk Ridwan Kamil, alangkah baiknya sebelum melakukan deklarasi dengan Nasdem meski itu haknya, tapi akan jauh fatsun dan etis kalau beliau kasih tahu Gerindra dan Pak Prabowo sehingga nggak ada penafsiran (negatif)," kata Ferry.
Ia melanjutkan, "Namun ini kan tiba-tiba NasDem, apalagi ada klausul ada dukung Jokowi 2019 padahal belum tentu Jokowi kepilih lagi. Ini sangat menganggu perasaan kami bahwa ada klausul seperti itu dan disetujui oleh Pak Ridwan Kamil."
Ferry juga menambahkan hingga saat ini partainya masih menggodok sejumlah nama yang akan diusung dalam Pilgub Jawa Barat 2018. Di antara nama itu ialah Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Mulyadi yang sudah menerima dukungan dari semua pengurus partai ini di Jawa Barat.
Tudingan Gerindra ke Emil sudah beberapa kali dibantah oleh Wali Kota Bandung itu. Pada 21 April 2017 lalu, Emil mengaku tidak mempermasalahkan sikap Gerindra meski menganggap dia telah “durhaka”.
Emil, menganggap keputusan partai yang pernah mendukung dia hingga terpilih sebagai Wali Kota Bandung itu merupakan hal biasa di dunia politik.
"Dalam politik tidak boleh kaget, bukan akhir segalanya, kalau pun final tidak akan jadi masalah," ujar Emil.
Emil menambahkan dirinya bukanlah kader partai manapun sehingga bebas untuk menjalin komunikasi dengan pihak mana saja yang bersedia mendukung dirinya maju di Pilgub Jabar 2018. Posisi bukan kader partai itu memudahkan dia untuk bekerja sama dengan banyak partai.
"Kalau mendukung alhamdulillah tidak juga ga masalah. Saya independen tidak punya partai bukan kader," kata dia.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom