Menuju konten utama

Kriteria Pemilih Pemula dan Rentang Usianya Jelang Pemilu 2024

Berapa rentang usia pemilih pemula di Pemilu 2024, apakah Anda termasuk di antaranya?

Kriteria Pemilih Pemula dan Rentang Usianya Jelang Pemilu 2024
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Tangerang Selatan Muhammad Acep (ketiga kiri) didampingi sejumlah Forkopinda memperkenalkan posko pengaduan kecurangan pemilu saat dimulainya pengawasan menuju satu tahun penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (14/2/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

tirto.id - Pemilu 2024 sudah di depan mata. Jika ada di antara kamu yang baru pertama kali menjadi bagian dari pesta demokrasi ini, maka kamu termasuk dalam pemilih pemula.

Kamu sudah pernah ikut Pemilu tapi usiamu masih di bawah 40 tahun? Maka kamu termasuk dalam pemilih muda, yang memiliki kekuatan cukup besar dalam Pemilu 2024 ini.

Pemilih pemula adalah warga negara yang baru pertama kali mengikuti Pemilu. Kelompok pemilih pemula ini biasanya mereka yang berstatus mahasiswa serta pekerja muda.

Dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri pemilih pemula yaitu:

1. Warga negara Indonesia dan pada hari pemungutan suara sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah pernah menikah.

2. Baru mengikuti Pemilu atau memberikan suara pertama kali sejak pemilu yang diselenggarakan di Indonesia dengan rentang usia 17-21 tahun.

3. Mempunyai hak memilih.

Pemilih pemula ini juga menjadi bagian dari pemilih muda atau mereka yang memiliki rentang usia antara 17-37 tahun.

Jumlah suara dari pemilih kategori ini diprediksi akan meningkat pesat untuk Pemilu 2024. Berkaca pada Pemilu serentak 2019, data dari KPU mencatat bahwa jumlah pemilih muda mencapai 70-80 juta jiwa dari 193 juta pemilih.

Artinya, sekitar 40 persen pemilih muda telah mempunyai kekuatan serta memiliki pengaruh besar bagi hasil pemilu.

Meskipun demikian, para pemilih muda yang diprediksi memiliki suara besar di Pemilu 2024, tetap berkemungkinan menjadi hambatan terbesar jika para pemilih tersebut tak memberikan pilihan atau golput.

Pemilu 2024 sendiri akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 secara serentak untuk pemilihan presiden (Pilpres), pemilihan legislatif (Pileg), hingga pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Untuk menghadapi pesta demokrasi di tahun 2024 ini, tak jarang antusiasme di kalangan para politisi semakin menggebu yang berlomba-lomba untuk menggaet suara pemilih, terutama pemilih pemula.

Sejumlah survei menunjukkan bahwa generasi milenial dan generasi Z (Gen-Z) diprediksi menjadi kelompok pemilih dengan proporsi terbesar di Pemilu 2024.

Bagaimana Cara Menggaet Suara Pemilih Pemula?

Pemilih muda yang termasuk ke dalam pemilih pemula, menjadi salah satu keuntungan terbesar jika para politisi dapat menggaet suaranya.

Banyak cara ampuh yang sering dijalankan oleh para pemangku kepentingan untuk menarik suara pemilih ini, di antaranya yakni melalui media sosial.

Media sosial ini dinilai menjadi senjata yang sangat ampuh untuk menggaet pemilih pemula, sebab media sosial sendiri menjadi platform komunikasi secara daring dengan masyarakat, sehingga dapat dengan mudah terhubung meski tidak bertemu secara langsung.

Tak banyak di antara para politisi yang memanfaatkan kecanggihan digital untuk menggaet suara pemilih. Strategi menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, TikTok dan lainnya disebut-sebut dapat menjadi jembatan penghubung antara calon di Pemilu 2024 dengan para pemilih pemula.

Hal tersebut dinilai memiliki kemungkinan dapat terwujud, terlebih para pemilih pemula diprediksi akan memilih para calon muda yang populer atau yang bisa satu jalan dengan peran anak muda.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Politik
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra