Menuju konten utama

Filosofi Logo Piala Dunia 2026 yang Kena Kritik para Fans Bola

Apa filosofi logo Piala Dunia 2026 yang kena kritik para fans bola?

Filosofi Logo Piala Dunia 2026 yang Kena Kritik para Fans Bola
Logo Piala Dunia 2026 ditampilkan di layar di luar Observatorium Griffith di Los Angeles pada Rabu, 17 Mei 2023. (AP Photo/Jae C. Hong)

tirto.id - FIFA merilis logo Piala Dunia 2026 melalui laman resminya pada 17 Mei 2023. Logo mengusung tema “We Are 26”. Peluncuran logo tersebut dilakukan di Los Angeles, Amerika Serikat.

Logo ini sempat viral di media sosial dan menjadi bahan obrolan publik karena bentuknya yang dinilai terlalu simpel. Desainnya juga dinilai yang paling buruk dibandingkan logo-logo Piala Dunia sebelumnya.

Acara peluncuran logo untuk Piala Dunia 2026 tersebut dihadiri Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ronaldo, pemenang Piala Dunia dua kali bersama negaranya, Brasil.

Peluncuran logo juga dihadiri oleh tiga negara yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2023, yaitu Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat.

"Turnamen ini akan memungkinkan setiap negara tuan rumah dan tim yang berpartisipasi untuk menulis halaman mereka sendiri dalam buku-buku sejarah Piala Dunia FIFA, dan logo unik ini adalah langkah besar menuju 2026," kata Infantino mengutip laman resmi FIFA.

FIFA menjelaskan, logo tersebut memperlihatkan tahun dan trofi gelaran Piala Dunia. Logo ini membentuk bahasa desain inovatif yang menjadi lambang Piala Dunia FIFA untuk tahun 2026 dan seterusnya.

Logo berupa gambar trofi dan tahun tersebut memungkinkan penyesuaian untuk mencerminkan keunikan masing-masing tuan rumah, sekaligus membangun struktur merek yang dapat diidentifikasi untuk tahun-tahun mendatang.

Filosofi Logo Piala Dunia 2023

FIFA juga memperkenalkan tagline We Are 26. Sebuah kampanye yang memberdayakan orang, tempat dan komunitas untuk memainkan peran integral dalam meluncurkan logo Piala Dunia tahun 2026.

"We Are 26 adalah sebuah seruan," kata Presiden FIFA, Infantino mengutip laman Hypebeast.

Infantino menjelaskan lebih jauh bahwa We Are 26 mempunyai arti tiga negara dan seluruh benua secara kolektif menyerukan satu kesatuan.

“Kami bersatu sebagai satu kesatuan untuk menyambut dunia dan menghadirkan Piala Dunia FIFA terbesar, terbaik dan paling inklusif yang pernah ada,” terang Infantino mengutip laman resmi FIFA.

Menurut Infantino, masing-masing dari 16 kota tuan rumah akan menerima logo unik mereka sendiri, dengan warna-warna tertentu dan ikonografi tambahan untuk menandakan atribut unik dari masing-masing tempat.

Dengan demikian, adanya logo tersebut akan memungkinkan tiga negara yang menjadi tuan rumah dapat menulis sejarahnya sendiri. Sesuai dengan keinginannya sendiri.

Sementara menurut Wakil Presiden FIFA dan Presiden Concacaf, Victor Montagliani, mengatakan Piala Dunia FIFA 2026 akan menjadi festival sepak bola yang akan membawa olahraga ini ke tingkat yang lebih tinggi di wilayah Concacaf dan sekitarnya.

“Dengan 104 pertandingan yang akan dimainkan di 16 kota di Kanada, Meksiko dan Amerika Serikat. Hal ini akan memberikan kesempatan luar biasa untuk melibatkan orang-orang dan membawa penggemar baru ke dalam permainan yang indah ini,” pungkasnya dalam laman resmi FIFA.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Sulthoni

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Sulthoni
Penulis: Sulthoni
Editor: Dipna Videlia Putsanra