Menuju konten utama

Evergrande Bangun Dua Stadion Raksasa, Cina Bidik Piala Dunia?

Guangzhou Evergrande akan membangun dua stadion raksasa dan memantik spekulasi bahwa Cina ingin jadi tuan rumah Piala Dunia.

Evergrande Bangun Dua Stadion Raksasa, Cina Bidik Piala Dunia?
Ilustrasi stadion sepak bola. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Klub kaya Liga Super Cina, Guangzhou Evergrande, akan membangun dua stadion raksasa berkapasitas besar. Hal ini memantik spekulasi bahwa Cina sedang mengincar posisi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia, misalnya untuk World Cup 2030 atau 2034 mendatang.

Dua stadion raksasa yang disebut-sebut bakal dibangun Guangzhou Evergrande masing-masing berkapasitas 80.000 dan 100.000 tempat duduk. Suporter telah diminta untuk memilih desain favorit dua stadion baru yang direncanakan itu.

"Evergrande berencana membangun dua lagi lapangan sepak bola tambahan berkapasitas 80.000 tempat duduk dan mengundang siapa pun untuk merekomendasikan dua dari enam rencana awal," ucap pemilik Guangzhou Evergrande di media sosial sebagaimana dikutip dari Antara.

Pembangunan stadion baru juara bertahan Liga Super Cina tersebut menyedot banyak perhatian. Selain dirintis saat pandemi Corona (COVID-19), stadion gigantik tersebut dipastikan lebih besar dari stadion-stadion legendaris di Eropa.

Apabila berhasil dibangun dengan kapasitas 100.000 tempat duduk, kandang baru Guangzhou Evergrande akan menampung lebih banyak penonton dibandingkan Camp Nou (99.354), Wembley (90.000), dan Signal Iduna Park (81.365).

Bidik Tuan Rumah Piala Dunia?

Klub-klub Liga Super Cina memang sedang gencar membangun atau merenovasi stadion untuk menyambut Piala Dunia Antarklub 2021 dan Piala Asia 2023. Di sisi lain, aksi tersebut juga memperpanas rumor persiapan Cina untuk mencalonkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030.

Sejauh ini, Cina telah menyatakan ketertarikannya menjadi tuan rumah meskipun belum mencalonkan diri secara resmi. Pencalonan Cina terganjal regulasi FIFA yang tidak membolehkan Piala Dunia digelar di satu kontinen yang sama dalam jangka waktu tiga edisi.

Dipilihnya Qatar sebagai Piala Dunia 2022 membuat negara-negara anggota Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) secara formal harus menunggu hingga setidaknya 2034.

Akan tetapi, perubahan regulasi terkait pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2030 tetap bisa terjadi. Hal ini dimungkinkan mengingat proses pengajuan secara resmi baru akan dilakukan pada 2022 dan penentuan tuan rumah pada 2024.

Gencarnya pembangunan atau renovasi stadion di Cina pun dirumorkan sebagai upaya Negeri Tirai Bambu tersebut untuk "merayu" FIFA.

Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyambut baik ketertarikan Cina. Selain itu, Infantino juga menyebut bahwa regulasi yang melarang negara anggota AFC menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 bisa berubah.

"Kami akan menimbang beberapa hal di kemudian hari. Pemilihan presiden [FIFA] yang selanjutnya pada 2023, jadi voting [tuan rumah] Piala Dunia akan terjadi pada 2022 atau 2024. Kami juga akan mempertimbangkan bila ada tawaran dari Cina, tetapi bagi saya, lebih banyak [yang mengajukan] lebih bagus," ucap Infantino kepada Telegraph pada 2019 lalu.

Apabila ingin menggelar Piala Dunia 2030, Cina harus bersaing dengan Maroko yang mencalonkan kembali setelah kalah dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2026.

Kongsi Amerika Selatan yakni Argentina-Uruguay-Paraguay-Cili, serta gabungan Rumania-Yunani-Bulgaria-Serbia juga dilaporkan membidik posisi tuan rumah Piala Dunia 2030.

Baca juga artikel terkait PIALA DUNIA 2034 atau tulisan lainnya dari Ikhsan Abdul Hakim

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Ikhsan Abdul Hakim
Penulis: Ikhsan Abdul Hakim
Editor: Iswara N Raditya