Menuju konten utama

Tak Sesepele Cat Rambut, Bleached Eyebrows Butuh Sentuhan Ahli

Bleached eyebrows bisa jadi merupakan bentuk "pemberontakan" terhadap tampilan alis yang beberapa tahun terakhir cenderung seragam.

Tak Sesepele Cat Rambut, Bleached Eyebrows Butuh Sentuhan Ahli
Header Bleached Eyebrows. tirto.id/Quita

tirto.id - Tahun lalu, memiliki alis yang tebal bisa saja membuat kamu didaulat jadi salah satu orang paling fashionable. Namun tahun 2023 ini, alis tebal bisa dikatakan basi.

Para ahli tren bilang tahun ini orang dengan tampilan alis paling minim justru bakal menjadi trend setter. Tren alis tipis melengkung ala Pamela Anderson atau Gwen Stefani sebenarnya sempat hits pada 1990-an.

Di Indonesia, alis fenomenal yang mungkin paling banyak ditiru adalah gaya alis diva Tanah Air Krisdayanti muda. Tapi seperti yang kita lihat, kini siapa sih yang masih menirunya?

Yup, layaknya tren, gaya alis memang akan terus berganti; dulu tebal, sekarang tipis, atau mungkin sebelumnya hitam, selanjutnya pirang. Dan, tren juga tak malu-malu untuk mengulang masa lalu.

Header Bleached Eyebrows

Header Bleached Eyebrows. foto/Istockphoto

Psikolog mode Dr. Dawnn Karen memprediksi bahwa tahun ini, riasan wajah akan fokus pada wajah keseluruhan. Artinya, ada satu komponen riasan yang perlu dihilangkan, yaitu alis!

Sebegitu besar pengaruh alis pada bentuk wajah dan juga riasan seseorang. Sekali saja melakukan kesalahan saat membentuk alis, bisa jadi kita tak mengenali wajah kita.

"Alis mengekspresikan banyak emosi dan karena itu mengartikulasikan banyak hal dari kepribadian seseorang," Isamaya Ffrench, perias wajah, mengatakan kepada Vogue.

Kita juga selalu merasakan bahwa membentuk alis selalu menjadi pekerjaan paling sulit dan membutuhkan konsentrasi khusus saat merias wajah. Inilah salah satu faktor mengapa tren sulam alis bisa dikatakan sukses. Bentuk atau rupa alis begitu krusial, sehingga memerlukan keahlian khusus.

Apa itu berarti tahun ini alis akan botak sama sekali?

Tidak juga. Tren bleached eyebrows sempat menjadi pusat perhatian di ajang Met Gala lalu. Beberapa selebriti memamerkan alis yang tersamar berkat “pemutihan alis” ini.

Karen berpendapat, tren bleached eyebrows akan membuat riasan tidak lagi berfokus pada menajamkan mata seperti yang selama ini dilakukan orang.

Bleached eyebrows, menurutnya, ingin memperlihatkan tampilan totalitas seseorang. “Tren ini membuat (wajah) seseorang lebih terlihat,” ujar Karen.

Terry Barber, Director of Make-Up Artistry MAC, mengatakan kepada majalah Bazaar bahwa bleached eyebrows bisa jadi merupakan bentuk pemberontakan terhadap tampilan alis yang beberapa tahun terakhir cenderung seragam.

Alis yang gelap, tebal, dan terlihat on fleek membuat “gerah” sebagian perempuan sehingga memilih melakukan eksperimen pada alisnya untuk mendapat tampilan yang berbeda.

Callista Lorian Thomas, perias yang berbasis di London, Inggris berpendapat bahwa pemutihan alis ini merupakan pengaruh dari gaya queer di dunia fesyen. Teknik ini juga digunakan untuk mencapai tren gaya alienasi dan "ugly beauty", suatu gaya yang mencoba mendobrak standar kecantikan umum yang selama ini menjadi pakem.

Header Bleached Eyebrows
Header Bleached Eyebrows. foto/istockphoto

Tidak Sesederhana Sangkaan Orang

Pepatah lama yang mengatakan beauty is pain, atau untuk menjadi cantik itu kadang membuat menderita, nyata terjadi pada tren bleached eyebrows ini.

Pasalnya, aplikasi tren ini bisa menimbulkan dampak pada kulit. Letak alis yang berdekatan dengan mata membuatnya sangat rentan mengiritasi mata. Dampak ke rambut alis dan kulit wajah tempat alis tumbuh juga perlu kamu pertimbangkan saat ingin memutihkan alis.

Hasil penelitian “Eyebrow bleaching among females: A cross-sectional study” yang dilakukan pada 2008 mengungkap bahwa 55,8 persen dari responden yang memutihkan alis secara rutin mengalami efek samping dari tindakan ini.

Efek sampingnya, antara lain, rambut alis rontok sehingga menjadi tipis dan kulit di bawah alis memerah, gatal-gatal, atau bersisik akibat iritasi.

American Academy of Ophthalmology (AAO) juga mengingatkan risiko dari melakukan tindakan pada alis dan bulu mata, termasuk memutihkannya. Menurut institusi ini, tindakan-tindakan di alis dan bulu mata dapat memunculkan masalah mata dan memengaruhi penglihatan.

“Paparan berulang dari tindakan-tindakan ini dapat menyebabkan mata menjadi sensitif. Selain itu, karena formula produk yang digunakan bisa berubah, maka akan ada kemungkinan mata bereaksi terhadap produk walau sebelumnya tidak mengalami masalah,” ungkap Purnima Patel, MD, juru bicara AAO.

Dengan mempertimbangkan berbagai risiko ini, make-up artist (MUA) Ryan Ogilvy, tidak menyarankan kita untuk memutihkan alis sendiri di rumah pakai produk bleach untuk rambut. Apalagi, umumnya di kemasan produk sudah ada peringatan untuk tidak menggunakannya di alis maupun bulu mata.

“Jika tertarik bleaching alis, sebaiknya dilakukan oleh profesional yang memiliki keahlian untuk itu. Produk yang digunakan juga harus memiliki formula khusus untuk alis,” saran Ryan.

Untuk perlindungan terbaik, sama seperti Ryan, Ffrench juga merekomendasikan orang-orang untuk mendatangi profesional, apalagi ketika melakukannya untuk pertama kali. Jangan sampai eksperimen alis malah berujung celaka.

Ekspresi diri yang dapat terlampiaskan dengan gaya alis ini, di sisi lain, membutuhkan keberanian dan rasa percaya diri tinggi karena hasilnya yang unik. Bersiaplah jadi center of attention karena bleached eyebrows tentu akan memancing perhatian bila digunakan dalam riasan keseharian.

Jadi, berani coba?

*Artikel ini pernah tayang di tirto.id dan kini telah diubah sesuai dengan kebutuhan redaksional diajeng.

Baca juga artikel terkait TREN ALIS atau tulisan lainnya dari Lilin Rosa Santi

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Lilin Rosa Santi
Editor: Yemima Lintang