Menuju konten utama

Eks TGUPP Sebut Sembilan Isu Besar Terkait Penataan Pesisir Jakarta

Marco Kusumawijaya menyebut sembilan isu besar terkait pesisir Jakarta

Eks TGUPP Sebut Sembilan Isu Besar Terkait Penataan Pesisir Jakarta
Warga menyiapkan peralatan pancing di atas Tanggul Laut di kawasan Muara Baru, Jakarta, Jumat (22/6/2018). Tanggul Laut di kawasan pesisir Jakarta selain berfungsi melindungi pesisir Jakarta dari Abrasi juga sering dimanfaatkan warga untuk memancing. tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Mantan Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta Bidang Pengelolaan Pesisir Marco Kusumawijaya menyebut sembilan isu besar terkait pesisir Jakarta.

Kesembilan isu itu antara lain: akses yang tak terkoneksi, pantai publik tak terdefinisi, sampah dan sanitasi, pencemaran teluk, sendimentasi, potensi bencana, pemukiman padat minim fasilitas, pengelolaan ekosistem pesisir, dan tanggul pesisir dan dermaga pelabuhan.

Hal itu kata dia, sesuai dengan visi Pemprov DKI dalam melakukan perencanaan pesisir Jakarta dengan cara mewujudkan keanekaragaman hayati, ruang terbuka publik, pengembangan pelabuhan dan dermaga, dan perbaikan pemukiman.

"Kami hanya melanjutkan apa yang selalu menjadi visi Gubernur. Meningkatkan keadilan sosial di pesisir," kata dia saat melakukan paparan di Gedung Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2019).

Dalam melakukan upaya itu, Pemprov DKI bakal bekerja sama dengan pelaku usaha, UKM, tenaga profesional, pengelola, praktisi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan masyarakat setempat.

Dirinya menjelaskan konsep penataan pesisir Jakarta antara lain Interkoneksi akses, penambahan luas pantai publik, pengelolaan persampahan dan sanitasi, perbaikan ekosistem pesisir, pengurangan penurunan muka tanah, permukiman pesisir layak huni, dan penataan tanggul pesisir, pelabuhan, dan dermaga.

Marco menuturkan interkoneksi akses yang dimaksud seperti meningkatkan aksesibilitas dan cakupan layanan angkutan umum di DKI Jakarta. Kemudian dalam pengelolaan sampah dan sanitasi, pihaknya akan menyediakan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dua buat setiap kecamatan.

Sementara dalam perbaikan ekosistem pesisir, akan dibuat ecowisata mangrove untuk mendukung pengembangan keanekaragaman hayati.

"Pemukiman pesisir kayak huni yaitu dengan konsep peningkatan kualitas lingkungan. Contohnya penataan kampung akuarium," ucapnya.

Namun dirinya belum bisa menyebutkan secara detail konsepnya itu. Sebab pemaparan tersebut masih secara garis besar saja. "Kami tahu banyak sekali kawasan yang tidak beruntung di Pesisir itu. Itu yang kami tingkatkan dengan transportasi yang lebih accessible," jelas dia.

Baca juga artikel terkait TGUPP DKI atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Hendra Friana