Menuju konten utama

Disebut Miskin, Ojek Online Ancam Kepung Dubes Malaysia

Kedubes Malaysia akan didemo para pengendara ojek online. Mereka tidak terima karena seorang warga mereka menyebut ojek online hanya untuk orang miskin.

Disebut Miskin, Ojek Online Ancam Kepung Dubes Malaysia
Sejumlah pengemudi ojek daring melakukan aksi unjuk rasa di area monumen Simpang Lima Gumul, Kediri, Jawa Timur, Senin (26/11/2018). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/hp.

tirto.id - Pengemudi ojek online mengancam akan mendemonstrasi Kedutaan Besar Malaysia di Jl. H. R. Rasuna Said, Kuningan, Jumat (30/8/2019) pukul 14.00 WIB. Ini adalah respons atas pernyataan diduga warga Malaysia bernama Shamsubahrin Ismail, pendiri perusahaan Big Blue Taxi Services.

Kepada reporter Tirto, Rabu (28/8/2019) Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia Igun Wicaksono lebih suka menggunakan kata "kepung" ketimbang demo.

"Kami akan kepung Kedubes Malaysia di Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan Jumat 30 September," ucap Igun.

Dlam video yang beredar luas di internet, wawancara TV lokal, Shamsubahrin mengatakan "Go-Jek hanya untuk negara miskin seperti di Jakarta, Indonesia."

Pernyataan Shamsubahrin sendiri merespons rencana Go-Jek yang akan berekspansi ke Malaysia.

Selain bilang Gojek hanya untuk negara miskin, dia juga bilang menolak rencana ini karena budaya Malaysia dan Indonesia berbeda. "Di Indonesia, wanita dapat memeluk driver begitu saja, tetapi bagaimana dengan Malaysia? Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk driver di sana-sini?"

Dia juga bilang: "kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda [Malaysia] bukan akan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek?"

Dalam demo nanti, Igun berharap Duta Besar Malaysia "memberikan klarifikasi mengenai pernyataan itu."

Selain itu, Igun juga meminta Shamsubahrin Ismail meminta maaf secara terbuka kepada pengemudi ojol dan masyarakat Indonesia. Igun juga meminta agar Dubes Malaysia memastikan permintaan maaf ini dilaksanakan.

"Kami ingin ada pernyataan maaf secara terbuka dari video yang sedang viral," ucap Igun.

Demo ini sebenarnya direncanakan pada Selasa, 2 September. Para pengendara ojol awalnya memberi tenggat waktu bagi Dubes Malaysia untuk segera memberi klarifikasi dalam waktu satu Rencana aksi lantas dipercepat.

"Kenapa dipercepat? Ini aspirasi teman-teman yang sudah sangat kecewa dengan apa yang diungkapkan salah satu warga Malaysia ini," pungkas Igun.

Baca juga artikel terkait OJEK ONLINE atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Rio Apinino