Menuju konten utama

Definisi dan Faktor Penyebab Perubahan Sosial serta Contohnya

Perubahan sosial adalah perubahan dalam struktur sosial yang terjadi pada pola-pola perilaku dan interaksi sosial dalam masyarakat.

Definisi dan Faktor Penyebab Perubahan Sosial serta Contohnya
Pandemi Covid-19 merupakan salah satu penyebab perubahan sosial sehingga para karyawan harus bekerja dari rumah atau work from home. foto/istokphoto

tirto.id - Kehidupan manusia selalu berkembang dan berubah. Orang yang tidak beradaptasi akan ketinggalan zaman dan tersingkir dari kemajuan teknologi. Dalam kajian sosiologi, perubahan itu lekat dengan istilah perubahan sosial.

Ambisi manusia menginginkan kehidupan yang lebih baik lagi merupakan pemicu dasar perubahan sosial. Berdasarkan keinginan itu, manusia bergerak merealisasikan ambisinya sehingga menyebabkan hadirnya perubahan sosial.

Misalnya, petani di zaman dahulu membajak sawah dengan sapi atau kerbau. Menggunakan binatang untuk mengolah lahan tidak selalu efektif sebab sapi dan kerbau tidak bisa dipakai sepanjang waktu. Binatang juga harus istirahat dan tak bisa dipaksa tenaganya.

Akhirnya, manusia menciptakan mesin traktor sebagai inovasi baru untuk membajak sawah. Dengan mesin traktor, para petani dapat menghasilkan panen lebih besar lagi, tidak bergantung pada tenaga sapi atau kerbau.

Perubahan besar dari penggunaan hewan sebagai tenaga pembajak sawah ke mesin traktor merupakan salah satu contoh perubahan sosial di kalangan petani di Indonesia.

Definisi Perubahan Sosial

Begawan sosiologi Indonesia, Selo Soemardjan mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya.

Pengaruh pada sistem sosial ini terdiri dari perubahan nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam suatu masyarakat, sebagaimana dikutip dari Sosiologi: Perubahan Sosial di Masyarakat (2020) yang diterbitkan Universitas Negeri Yogyakarta.

Berdasarkan contoh perubahan aktivitas membajak sawah dengan hewan hingga menggunakan traktor, terjadi perubahan sosial pada komunitas petani di lingkungan masyarakat.

Orang-orang kemudian kian sadar bahwa menggunakan hewan secara berlebihan untuk membajak sawah menciderai hak-hak asasi hewan.

Kemudian, nilai-nilai kerja di kalangan petani juga berubah. Ada anggapan bahwa menggunakan traktor lebih efektif dan efisien dalam pengolahan sawah. Selain itu, menggunakan hewan untuk membajak juga dianggap sudah ketinggalan zaman.

Definisi lain dari perubahan sosial disampaikan oleh Moore menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan dalam struktur sosial masyarakat. Perubahan itu terjadi pada pola-pola perilaku dan interaksi sosial dalam masyarakat tersebut.

Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Perubahan sosial tidak terjadi begitu saja. Setidaknya, terdapat dua faktor pemicu munculnya perubahan sosial, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Berikut ini penjelasan mengenai dua faktor penyebab perubahan sosial, sebagaimana dikutip dari Kemdikbud.

A. Faktor Internal Penyebab Perubahan Sosial

Perubahan sosial terjadi karena faktor-faktor berkembang dalam masyarakat itu sendiri (internal). Interaksi sesama anggota kelompok melahirkan perubahan karena pertambahan populasi penduduk, inovasi baru, konflik internal masyarakat, hingga pemberontakan.

1. Pertambahan Populasi Penduduk

Ketika suatu wilayah bertambah penduduknya dengan pesat, terjadi penyesuaian-penyesuaian tertentu sehingga melahirkan perubahan sosial.

Misalnya, populasi penduduk yang bertambah, namun tidak diiringi dengan meningkatnya lowongan pekerjaan, maka akan memunculkan banyak pengangguran.

Alternatif lainnya, penduduk kemudian melakukan urbanisasi ke kota, perpindahan besar-besaran melalui transmigrasi, dan sebagainya.

2. Inovasi Baru

Inovasi baru memicu hadirnya perubahan sosial di kalangan masyarakat. Contohnya adalah penemuan traktor yang menggantikan hewan sebagai tenaga pembajak sawah di atas.

Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat banyak sekali inovasi baru yang menggeser cara hidup lama. Misalnya, orang dahulu berkirim surat untuk menyampaikan pesan, kini masyarakat menggunakan ponsel atau gawai pintar untuk berkomunikasi jarak jauh.

3. Konflik Internal Masyarakat

Konflik internal dalam suatu masyarakat melahirkan perubahan sosial. Misalnya, konflik antara etnis Dayak dan Madura pada akhir 2000 hingga Februari 2001 yang terjadi di Sampit.

Akibat konflik itu, jatuh banyak korban jiwa yang menelan korban 500 orang Madura, serta lebih dari 100.000 dari mereka mengungsi keluar Sampit.

Komunitas masyarakat yang awalnya damai dan tentram di Sampit, namun akibat konflik itu menjadikan orang-orang Madura harus pindah besar-besaran atau mengungsi dari Sampit.

B. Faktor Eksternal Penyebab Perubahan Sosial

Faktor-faktor eksternal berasal dari luar masyarakat sehingga menyebabkan perubahan sosial. Di antara faktor-faktor eksternal itu adalah perubahan lingkungan alam, wabah penyakit, hingga pengaruh kebudayaan dari masyarakat lain.

1. Perubahan Lingkungan Alam

Lingkungan alam yang berubah karena bencana gempa bumi, gunung meletus, tsunami, hingga banjir menjadikan kondisi masyarakat berubah.

Contohnya, tsunami yang terjadi di Aceh dan Sumut menelan korban hingga lebih dari 166 ribu orang. Kemudian, banjir Jakarta pada 2008 menjadikan ribuan warga harus mengungsi ke daerah yang lebih aman.

2. Wabah Penyakit

Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara di dunia memicu perubahan sosial besar-besaran. Sebelum pandemi, orang-orang beraktivitas normal seperti biasanya. Akibat pandemi, banyak hal harus mengalami penyesuaian.

Di masa pandemi, sekolah yang awalnya tatap muka beralih ke belajar daring. Para karyawan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Ratusan ribu karyawan yang bernasib buruk dipecat dan kehilangan pekerjaan mereka karena perusahaan tidak bisa bertahan di masa pandemi.

3. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Derasnya arus informasi dari media massa membawa pengaruh masif bagi masyarakat luas. Misalnya, di masa lalu, pemusik tanah air tidak mengenal jenis musik rap.

Namun, berkat interaksi langsung atau tidak langsung dengan budaya bangsa lain, terutama terkait musik rap, banyak musisi Indonesia yang mengadopsi jenis musik ini.

Mereka juga melakukan penyesuaian sehingga muncul rapper asli Indonesia hingga musik rap berbahasa daerah.

Baca juga artikel terkait PERUBAHAN SOSIAL atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom