tirto.id - Ajax Amsterdam berhasil menyingkirkan Real Madrid di 16 besar Liga Champions 2018/2019 dengan agregat 3-5. Dengan demikian, Ajax menjadi tim kedua yang bisa mengandaskan perjalanan Madrid di ajang antarklub Eropa setelah kalah di kandang pada leg pertama. Mereka mengikuti jejak Odense BK pada Piala UEFA 1994-1995.
Ajax kalah 1-2 pada pertemuan pertama di Johan Cruyff ArenA dari pasukan Santiago Solari. Kekalahan tersebut sempat membuat kans mereka lolos ke babak berikutnya semakin mengecil karena di laga kedua mereka justru akan bertandang ke markas Madrid.
Namun di Santiago Bernabeu, Dusan Tadic dan kawan-kawan membuat kejutan besar. Hakim Ziyech dan David Neres membawa Ajax unggul 0-2 di babak pertama. Kemudian gol Tadic membawa skor menjadi 0-3 sebelum diperkecil Marco Asensio. Harapan Madrid langsung kandas karena dua menit kemudian eksekusi tendangan bebas Lasse Schone membuat skor menjadi 1-4 dan agregat menjadi 3-5.
Selebrasi meriah dilakukan para pemain Ajax setelah laga. Bisa dimaklumi karena ini memang menjadi catatan istimewa bagi mereka karena bisa menyingkirkan Madrid di Santiago Bernabeu setelah kalah di leg pertama.
Dalam catatan sejarah yang dirilis Opta, prestasi Ajax tersebut mengikuti yang dilakukan klub asal Denmark, Odense BK pada 1994 silam. Saat itu bertemu Madrid di putaran ketiga Piala UEFA, Odense kalah 2-3 di kandang sendiri. Dua gol Michael Schjonberg dan Jesper Hjorth tidak bisa menyelamatkan Odense ketika Madrid mendulang tiga gol melalui Ivan Zamorano, Jose Amavisca, dan Michael Laudrup.
Namun siapa sangka pada pertemuan kedua pada 6 Desember 1994 di Bernabeu, Odense membalik segala prediksi yang ada. Diperkirakan akan kalah dengan mudah, dua gol Ulrik Pedersen dan Morten Bisgaard memenangkan Odense 0-2 dan membawa mereka melaju ke fase selanjutnya dengan agregat skor 4-3.
Madrid Akui Keunggulan Ajax
Bek Real Madrid, Dani Carvajal, secara terang-terangan mengakui bahwa Ajax memang bermain lebih bagus di pertandingan ini. Kekalahan ini memang bisa saja dipengaruhi oleh fakta bahwa dalam beberapa waktu terakhir ini mereka dua kali dipukul oleh Barcelona di Santiago Bernabeu juga.
“Kami tidak bisa mencari alasan apapun karena Ajax memang bermain lebih bagus dari kami. Kami seperti kehilangan segalanya dalam sepekan terakhir dan semua terjadi di kandang kami sendiri. Saya tidak pernah merasakan kesedihan seperti sekarang ini,” tutur Dani Carvajal dikutip UEFA usai laga.
“Saya rasa musim kami sudah berakhir sekarang. Tapi kami masih punya skuad muda yang bisa bangkit suatu saat nanti,” tambahnya.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Fitra Firdaus