Menuju konten utama

Daryono Meninggal: Sejarah Karier Kiper Badak Lampung Eks Persija

Daryono, kiper Badak Lampung FC mantan penjaga gawang Persija Jakarta meninggal pada Senin, 9 November. Berikut sejarah singkat karier sang pemain.

Daryono Meninggal: Sejarah Karier Kiper Badak Lampung Eks Persija
Kiper Badak Lampung FC Daryono saat masih berseragam Persija Jakarta. ANTARA/HO-Persija Jakarta/am.

tirto.id - Daryono, kiper Badak Lampung FC, meninggal dunia pada Senin (9/11/2020) setelah dirawat intensif di rumah sakit. Dalam kariernya, Daryono tercatat memperkuat Persija sejak 2013, dan turut andil saat Macan Kemayoran memenangi gelar Liga 1 2018.

"Seluruh manajemen dan ofisial BLFC turut berduka cita atas meninggalnya salah satu keluarga Laskar Saburai, Daryono," keterangan Badak Lampung FC melalui akun Instagram mereka @badaklampungfc pada Senin (9/11).

Dikutip dari Antara, Daryono sudah dirawat di Rumah Sakit Sumoharjo, Lampung sejak Oktober. Karena tidak kunjung membaik, kiper berusia 26 tahun itu dipindahkan ke Rumah Sakit Angkatan Laut di Jakarta. Namun, akhirnya Daryono mengembuskan napas terakhir hari ini.

Persija turut mengungkapkan duka mendalam atas kepergian Daryono. Direktur Olahraga Macan Kemayoran, Ferry Paulus menuturkan, "Daryono adalah pemain pekerja keras. Sebelum menikah, sebagian besar gaji dikirimkan untuk keluarga dan orang tua. Anaknya santun, tidak pernah menuntut dan sangat taat agama."

Sejarah Karier Daryono Eks Kiper Persija

Daryono lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 5 Maret 1994. Dikutip dari laman resmi Persija, sejak musim 2012, sang penjaga gawang tercatat sebagai pemain Macan Kemayoran dari U-21 hingga senior. Ia sempat berhenti sejenak karena menjalani pendidikan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Daryono menjalani debut resmi di Persija Jakarta pada usia 18 tahun di Indonesia Super League (ISL) 2013. Ketika itu, Macan Kemayoran yang bermain kandang di Solo, kalah dari Persepam Madura United dengan skor telak 0-3.

Sejak 2013, Daryono terus menjadi kiper pelapis Persija hingga Liga 1 2018. Kesempatan bermainnya memang terbatas. Ada penjaga gawang utama Andritany Ardhiyasa yang selalu menjadi pilihan utama pelatih, mulai dari era mulai dari Benny Dolo (2013-2014), Rahmad Darmawan (2015), Paulo Camargo, Muhammad Zein Al Hadad (2016), sampai Stefano Cugurra (2017-2018).

Liga 1 2018 menjadi momen istimewa bagi Persija karena pada akhirnya Macan Kemayoran bisa menjadi juara kompetisi kembali setelah menunggu 17 tahun. Persija mengoleksi 62 poin, unggul 1 angka dari PSM Makassar yang ada di urutan ke-2 klasemen akhir. Daryono tercatat tampil 5 kali dalam kampanye kala itu.

Daryono meninggalkan Persija pada 2019. Persaingan yang semakin ketat menjadi alasan. Saat itu, Macan Kemayoran memberikan kontrak permanen kepada kiper Shahar Ginanjar dari PSM Makassar. Daryono sempat menyebutkan, sudah sejak 2017 ingin hengkang, tetapi keinginannya baru terealisasikan kala itu.

Sulit bersaing dengan Andritany dan Shahar sekaligus, pilihan Daryono adalah Badak Lampung FC, klub baru sekaligus lama di Liga 1. Awalnya, Perseru Serui yang mengalmi masalah finansial untuk tampil di kompetisi, diakuisisi. Nama klub pun berubah menjadi Badak Lampung FC.

Pada Liga 1 2019, Badak Lampung FC mengakhiri kompetisi dengan finis di urutan 16. Dari 34 kali bermain, mereka hanya menang 8 kali. Tim berjuluk Laskar Saburai ini kebobolan 65 gol. Sepanjang kompetisi itu, Daryono tercatat tampil 20 kali membela BLFC.

Melepas kepergian Daryono, Badak Lampung FC mengucapkan, "Hari ini sungguh amat berbeda, hari ini akan selamanya berbeda. Selamat jalan Daryono, engkau akan selalu kami kenang selamanya."

Baca juga artikel terkait BADAK LAMPUNG FC atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Agung DH