Menuju konten utama

Daftar Wisata Religi Jakarta dan Banten untuk Libur Lebaran 2018

Sejumlah masjid agung berikut ini bisa jadi pilihan wisata religi untuk mengisi libur Lebaran 2018.

Daftar Wisata Religi Jakarta dan Banten untuk Libur Lebaran 2018
Sejumlah santri melihat Alquran raksasa yang dipajang di Masjid Jakarta Islamic Center, Koja, Jakarta Utara, Jumat (25/5/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Bagi Anda yang menghabiskan hari libur Lebaran 2018 di Jakarta atau mudik ke Banten, Masjid Agung Banten dan Jakarta Islamic Center bisa jadi pilihan wisata religi untuk mengisi libur yang berlangsung sekitar 10 hari, dari 11-20 Juni.

Sejumlah tempat wisata berikut ini juga bisa masuk dalam daftar tempat wisata religi Anda, seperti dihimpun Kementerian Pariwisata.

1. Masjid Agung Banten

Bangunan bersejarah yang masuk kategori cagar budaya ini berdiri sejak masa Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570). Orang-orang setempat sering menyebutnya Masjid Banten. Dari sisi arsitektur, Masjid Banten punya nuansa campuran Jawa kuno dan Tiongkok.

Konon, masjid ini dibangun arsitek keturungan Tiongkok bernama Tjek ban Tjut. Sebagian orang percaya, arsiteknya adalah Raden Sepat dari Demak. Masjid Banten punya menara setinggi 24 meter, selain berfungsi jadi tempat mengumandangkan azan, menara ini juga jadi tempat penyimpanan senjata dan menara pengawas pada zaman kolonial Belanda.

2. Masjid Agung Tanara

Sesuai namanya, masjid ini terletak di Kampung Tanara, Serang, Banten. Masjid ini juga peninggalan Raja Banten Pertama Sultan Maulana Hasanuddin. Masjid yang bersebelahan dengan rumah kelahiran Syekh Nawawi dan juga merupakan jejak dakwah Islam di Banten.

3. Masjid Istiqlal

Masjid terbesar di Indonesia yang terkenal ini dibangun pada 24 Agustus 1961 atas gagasan Menteri Agama KH. Wahid Hasyim dan Anwar Tjokroaminoto. Masjid berlapis marmer yang bisa didatangi 200 ribu orang ini dibuat oleh arsitek Frederich Silaban, arsitektur penganut kristen protestan, dengan rancangan paduan arsitektur Indonesia, Eropa dan Timur Tengah.

4. Masjid Sunda Kelapa

Masjid Sunda Kepala keluar dari pakem arsitektur khas masjid. Tidak ada kubah, simbol bulan-bintang atau bedug di masjid ini. Bangunannya berbentuk serupa perahu, sebagai simbol pelabuhan Sunda Kelapa yang jadi tempat saudagar muslim berdagang.

5. Masjid Agung Al Azhar

Awalnya diresmikan sebagai Masjid Agung Kebayoran, namanya berubah jadi Masjid Agung Al Azhar, diberikan oleh Syekh Mahmud Syaltut, rektor Universitas Al-Azhar Mesir yang berkunjung ke sana pada 1960. Masjid Al Azhar dirancang dengan gaya campuran arsitektur Masjid Hij’ di Arab Saudi dan Masjid Qibtiyah di Mesir.Masjid Luar Batang Jakarta. (ANTARA News/Alviansyah Pasarib)

6. Masjid Luar Batang

Di sini terdapat makam yang dipercaya keramat oleh sebagian orang, makam Sayid Husein bin Abubakar Alaydrus. Konon, jenazah Habib Husein yang akan digotong ke kurung batang untuk dikubur mendadak hilang ke luar batang. Kejadian itu berulang hingga tiga kali, sehingga orang memutuskan untuk memakamkannya di masjid ini.

7. Jakarta Islamic Centre

Lembaga kajian dan pengembangan Islam di ibu kota ini terletak di Kramat Tunggak. Arsiteknya adalah Ahmad Noe’man yang merupakan orang di balik desain masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah. Itulah mengapa dua masjid itu punya arsitek serupa.

Baca juga artikel terkait LEBARAN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra