Menuju konten utama

Daftar Peringkat Film Disney Plus: Dari Noelle Hingga Elephant

Daftar peringkat film di Disney Plus Original dari yang terburuk hingga yang terbaik versi Collider.

Daftar Peringkat Film Disney Plus: Dari Noelle Hingga Elephant
Layanan Streaming Film Disney plus. foto/https://preview.disneyplus.com/

tirto.id - Disney Plus adalah layanan streaming berdasarkan permintaan pemirsa dan bebas iklan yang dibuat oleh The Walt Disney Company.

Melalui Disney Plus, pelanggan dapat menonton ribuan film dan serial Disney di perangkat mereka (TV pintar, ponsel, laptop, tablet dan konsol game). Layanan ini termasuk unduhan tanpa batas sehingga Anda dapat menonton di mana saja dan kapan saja.

Konten Disney Plus diisi oleh nama besar rumah produksi milik Walt Disney Studios dan Walt Disney Television Disney seperti, Pixar, Marvel, Star Wars, National Geographic, dan 20th Century Fox. Demikian seperti ditulis Business Insider.

Dari ribuan film yang ditawarkan oleh Disney Plus, berikut ini merupakan daftar peringkat film di Disney Plus Original dari yang terburuk hingga yang terbaik versi Collider.

Noelle

Noelle, seperti beberapa film Disney Plus lainnya, awalnya dijadwalkan untuk rilis di layar lebar dengan modal nama besar perusahaan Walt Disney di belakangnya. Film ini agaknya memang dibuat untuk ditonton saat bersantai sambil bermain bersama anak-anak di rumah. Film ini hanya berakhir sebagai spin-off untuk Fred Claus.

Film ini terasa sangat murah dan pengambilan gambarnya sangat buruk sehingga efek visualnya yang besar terlihat seperti guntingan karton. Ditulis dan disutradarai oleh veteran komedi romantis Marc Lawrence, Noelle jelas dirancang untuk menjadi hiburan klasik tahunan tetapi menontonnya benar-benar membuat penonton merasa janggal dan tidak puas.

Anna Kendrick memerankan Noelle Kringle, anak perempuan Santa yang mati-matian berusaha membantu saudaranya Nick (Bill Hader) mengambil alih tanggung jawab Santa setelah kematiannya yang terlalu cepat. Tetapi Nick memutuskan untuk melarikan diri, bersembunyi di fotogenik Phoenix, Arizona.

Dalam film ini, Kendrick pandai memainkan peran yang ceria tanpa henti, dan bersenang-senang dengan perannya, tetapi Hader malah sebaliknya, sehingga para pemain pendukung yang kuat (termasuk Shirley MacLaine, Michael Gross, Billy Eichner dan Julie Hagerty) benar-benar terbuang sia-sia.

Artemis Fowl

Film ini berdasarkan novel dengan judul sama ditulis oleh penulis asal Irlandia Eoin Colfer, Artemis Fowl berlatar di dunia dongeng yang penuh dengan elf, kurcaci dan berbagai macam makhluk, dipadu dengan dunia modern yang penuh dengan teknologi canggih.

Seorang anak jenius Artemis Fowl II (Ferdia Shaw) menemukan fakta bahwa ayahnya telah diculik dan merupakan pencuri barang antik terkenal. Artemis Fowl secara dramatis menjadi lemah tak berdaya setelah bersumpah untuk mengeluarkan ayahnya keluar dari penjara.

Sebagian besar film dihabiskan di rumah keluarga dengan alur yang bertele-tele. Kenneth Branagh, yang sebelumnya adalah sutradara film highbrow, memberikan arahan yang lemah, aksi panggung yang pincang, efek visual yang canggung. Judi Dench, memakai pakaian konyol dan telinga Spock palsu. Hanya Josh Gad, sebagai kurcaci yang membawa energi menyenangkan.

Elephant

Gajah, tentu saja, adalah subjek yang indah untuk film dokumenter alam, seperti yang dibuktikan oleh banyak dokumenter alam lainnya yang mengusung tema gajah. Masalah utama dengan Elephant adalah bahwa film ini tidak menawarkan sesuatu yang baru dalam hal wawasan atau pendidikan.

Hal yang lebih buruk adalah narasi yang dibawakan oleh Meghan Markle alias "Meghan, Duchess of Essex." Benar-benar mengerikan, padahal narasi adalah faktor penentu bagus tidaknya sebuah film dokumenter alam.

Dalam membawakan narasi film ini diperlukan kombinasi antara pengetahuan, keingintahuan intelektual dan ilmiah, serta sikap main-main yang konyol. Tapi Meghan hanya bersuara kaku, tidak lucu, dan tidak memiliki daya tarik apa pun. Ketika ada bahaya yang sebenarnya, seperti ketika bayi gajah menghadapi mati lemas di tumpukan lumpur besar, narasi yang mengiringi benar-benar sangat buruk.

Lady and the Tramp

Ini adalah film yang Anda harapkan dari Original Disney Plus. Ini membangun kembali unsur Disney yang dicintai serta dikombinasikan dengan produksi yang mendalam dan tidak terlalu mencolok.

Disutradarai oleh pembuat film The LEGO Ninjago Movie Charlie Bean, Lady and Tramp yang baru ini dengan bijak menggunakan anjing sungguhan, menukar mereka dengan mulus untuk dobel digital setiap kali mereka perlu berbicara atau melakukan sesuatu yang sangat berbahaya. Hasilnya, lebih meyakinkan dan lebih mencekam secara emosional, karena mereka benar-benar anjing sungguhan.

Para pemeran Bean sangat beragam, baik di depan kamera dan di bilik rekaman, dengan Thomas Mann dan Kersey Clemmons sebagai pasangan manusia dan Justin Theroux dan Tessa Thompson sebagai suara-suara anjing.

Dolphin Reef

Film Disneynature baru lainnya yang dirilis di Disney Plus tahun ini adalah Dolphin Reef. Film ini mengambil latar di sekitar terumbu karang tropis dan semua makhluk yang menghuninya dan membantunya tumbuh (termasuk lumba-lumba hidung botol).

Dolphin Reef diceritakan oleh pemenang Oscar Natalie Portman, yang tidak hanya berhasil memberi narasi dimensi yang mendalam dan dramatis (seperti ketika lumba-lumba muda sedang diburu oleh paus pembunuh), tetapi juga dapat menambahkan pengetahuan dan menyampaikan fakta tentang bagaimana ikan tertentu mengunyah koral mati dan membuang pasir. (Dia juga melakukan suara lucu untuk melambangkan kepiting yang aneh).

Fotografi bawah air yang berkilauan memukau, sepenuhnya membenamkan Anda dalam lanskap asing yang penuh dengan tumbuhan dan hewan di dunia lain. Dolphin Reef adalah salah satu film dokumenter terbaik dan salah satu film Disneynature terbaik.

Timmy Failure: Mistakes Were Made

Timmy Failure bercerita tentang karakter tituler, seorang detektif kecil (Winslow Fegley) yang berusaha untuk memecahkan kejahatan di negara asalnya, Portland, tetapi selalu berakhir dengan memperburuk keadaan, membuat frustasi ibunya (Ophelia Lovibond) dan gurunya yang pemarah (Wallace) Shawn).

Salah satu kelebihan mencolok dari Timmy Failure adalah kemampuan McCarthy untuk menyulap lingkungan Portland dengan detail dan segala macam kebiasaan serta hiasan fantastik.

Keseimbangan nada dan ketegangan yang bisa saja gagal jika ditangani oleh orang yang kurang mumpuni, namun McCarthy menjaga semuanya tetap terkendali. Durasi Timmy Failure mungkin 15 menit terlalu lama. Tapi secara keseluruhan, film ini benar-benar bagus untuk ditonton.

Stargirl

Banyak karya asli Disney Plus diambil dari novel laris Jerry Spinelli yang diterbitkan tahun 2000. Namun, film ini dikemas dengan sisi sensitif dan keanggunan dengan semangat kebebasan di dalamnya. Leo (Graham Verchere) seorang anak laki-laki yang sering dibuli, pada suatu hari jatuh cinta dengan siswi pindahan Stargirl ( Grace VanderWaal).

Dengan akhir melankolis, impian visual dan musiknya, dan kerja yang luar biasa dari para pemain utama, membuat Stargirl sangat mudah mengambil tempat di antara film-film sekolah terbaik yang pernah ada.

Togo

Inilah juaranya, gambar yang luar biasa. Togo mendramatisasi peristiwa kehidupan nyata: pada tahun 1925, sebuah kota terpencil Alaska dicengkeram oleh wabah mengerikan difteri. Untuk membawa obat yang diperlukan, sebuah rencana yang berani dan berpotensi bodoh ditetaskan untuk mengantarkan obat melalui kereta luncur anjing berbahaya yang melintasi 828 mil beku.

Menghadapi cuaca buruk dan kondisi yang keras, anjing dan pengemudi harus berkumpul untuk mendapatkan obat tepat waktu dan menyelamatkan sekelompok anak dari kematian. Willem Dafoe memainkan Leonhard "Sepp" Seppala, pembalap utama, yang memiliki ikatan khusus dengan Togo, yang memimpin kereta luncur.

Walaupun misi tersebut terdengar cukup mudah dan berpotensi membosankan, jenis film live-action konservatif yang dibuat Disney pada akhir 1960-an setelah kematian Walt, tidak demikian.

Sutradara/sinematografer Ericson Core dan penulis Tom Flynn melakukan aksi sehingga diselingi dengan kilas balik dari Togo yang tumbuh bersama Sepp dan istrinya (Julianne Nicholson) di pertanian mereka.

Selain itu, menetapkan seberapa dalam hubungan antara manusia dan anjing dan bagaimana mereka nantinya akan terjadi. diuji pada perjalanan panjang ke depan. Ini hal-hal yang brilian, menakjubkan, bagian yang sama mendebarkan dan sangat mengharukan.

Jika Anda memiliki seekor anjing atau pernah kehilangan seekor anjing, bersiaplah untuk menangis. Togo adalah salah satu film terbaik tahun lalu dan salah satu film terbaik yang tersedia di Disney +. Dan itu mungkin satu-satunya yang asli Disney Plus yang pantas ditayangkan di layar lebar. Benar-benar epik.

Baca juga artikel terkait DISNEY PLUS atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Film
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto