Menuju konten utama

Cadangan Devisa Indonesia Tembus $137,7 Miliar pada Juli 2023

Peningkatan posisi cadangan devisa dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa.

Cadangan Devisa Indonesia Tembus $137,7 Miliar pada Juli 2023
Petugas memindahkan uang untuk dikirim ke kantor cabang di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (10/2). Berdasarkan data Bank Indonesia, cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2017 tercatat sebesar 116,9 miliar dollar AS atau lebih tinggi dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2016 sebesar 116,4 miliar dollar AS. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/17.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2023 sebesar 137,7 miliar dolar AS. Angka ini meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juni 2023 sebesar 137,5 miliar dolar AS.

"Peningkatan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa," ujar Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (7/8/2023).

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Kemudian berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," katanya.

Erwin menuturkan ke depan Bank Indonesia menilai cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga. Hal ini seiring dengan respons bauran kebijakan ditempuh Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2023 sebesar 137,5 miliar dolar AS. Posisi ini menurun dibandingkan dengan pada akhir Mei 2023 sebesar 139,3 miliar dolar AS.

"Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah," ujar Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam pernyataannya, Jumat (7/7/2023).

Walaupun demikian, Erwin mengklaim posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai bahwa cadangan devisa tersebut tetap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ujarnya.

Baca juga artikel terkait CADANGAN DEVISA MENINGKAT atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin