Menuju konten utama

Bukan Musim Liburan, Alasan Pembatalan Penerbangan

Masa sepi liburan atau low season bakal terjadi hingga April 2019. Hal ini berdampak pembatalan penerbangan.

Bukan Musim Liburan, Alasan Pembatalan Penerbangan
Sejumlah penumpang memasuki pintu keberangkatan di Lombok International Airport (LIA) di Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (28/1/2019). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.

tirto.id - Sejumlah jadwal penerbangan batal pada Januari 2019. Diperkirakan hal ini terus terjadi hingga April 2019, karena situasi industri penerbangan sedang memasuki masa sepi (low season), yakni permintaan bepergian pada saat liburan ke suatu destinasi rendah.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana Pramesti mengatakan, rendahnya permintaan dari penumpang mengakibatkan pembatalan sejumlah penerbangan.

Paolana mengatakan, saat low season maskapai-maskapai ini lebih pilih untuk tidak terbang.

“Saat ini memang sedang low season," kata dia kepada Tirto, Selasa (29/1/2019).

Pada periode musim sepi penumpang, kata dia, dimanfaatkan beberapa maskapai untuk melakukan perawatan mesin pesawat.

"Secara bersamaan banyak pesawat yang masuk masa pemeliharaan. Pesawat kan juga seperti kendaraan perlu dirawat terutama soal keselamatan tetap terjamin," papar dia.

Pengamat penerbangan Arista Indonesia Aviation Center (AIAC), Arista Atmadjati mengamini alasan Kemenhub.

Ia menjelaskan, musim sepi penumpang ini wajar sebagai siklus liburan per tahun. Bahkan low season diprediksi bakal berlangsung hingga April 2019.

"Karena sekarang sudah puluhan tahun maskapai itu seasonal, Januari sampai dengan April, low season, low demand, ya lebih baik dibatalkan," kata dia kepada Tirto, Selasa (29/1/2019).

Ia menjelaskan, biaya operasional yang tidak tertutup dari pendapatan, jika penumpang pesawat sepi, sehingga membuat maskapai mempertimbangkan untuk memilih mengandangkan pesawat.

Baca juga artikel terkait MASKAPAI PENERBANGAN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali