Menuju konten utama

BPN Benarkan Elektabilitas Prabowo-Sandi Naik karena Isu Ekonomi

Jubir BPN Andre Rosiade mengatakan salah satu faktor yang mendongkrak elektabilitas Prabowo-Sandi yakni isu ekonomi.

BPN Benarkan Elektabilitas Prabowo-Sandi Naik karena Isu Ekonomi
Ketua tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso berfoto bersama dengan tim BPN usai menggelar rapat konsolidasi di Bambu Apus, Jakarta, Jumat (28/9/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Andre Rosiade menanggapi pernyataan Direktur Eksekutif survei Median Rico Marbun yang mengatakan jika faktor elektabilitas Prabowo-Sandi meningkat karena isu ekonomi dan maraknya dukungan dari kelompok Islam.

Berdasarkan hasil survei yang dipaparkan, elektabilitas capres-cawapres nomor 02 Prabowo-Sandi naik namun melambat. Berdasarkan survei, Prabowo-Sandi elektabilitasnya mencapai 38,7 persen, naik hingga 3,2 persen dari bulan sebelumnya November 2018 yaitu 35,5 persen.

Andre mengatakan salah satu faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Sandi meningkat yakni isu ekonomi.

Selain itu, paslon 02 juga mampu menyampaikan pesan bahwa beratnya beban hidup sehari-hari, permasalahan ekonomi sehingga harga-harga naik dan juga banyaknya pengangguran merupakan tanggung jawab paslon 01.

Menurut Andre, isu ekonomi memang menjadi program prioritas dari paslon nomor urut 02 untuk menyejahterakan rakyat.

“Bahwa soal isu ekonomi, terbukanya lapangan pekerjaan, dan bahan pokok terjangkau itu menjadi fokus utama kami kemudian usul yang direspons positif oleh masyarakat,” ujarnya kepada reporter Tirto, Senin (21/1/2019) malam.

Andre juga membenarkan jika faktor banyaknya umat islam yang memilih Prabowo-Sandi merupakan faktor meningkatnya elektabilitas mereka. Terutama gerakan 212 oleh kelompok muslim dan juga ijtima para ulama yang memutuskan Prabowo-Sandi sebagai capres-cawapres pada Pilpres 2019.

“Ya iyalah, karena Pak Prabowo dan Bang Sandi capres dan cawapres yang diutus para ulama dan umat," terangnya.

Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun menjelaskan populasi survei nasional tersebut diambil dari 34 provinsi yang ad di seluruh warga Indonesia yang saat ini memiliki hak pilih. Target sampel nasional 1.500 responden, dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender. Hasil survei menunjukkan dinamika politik yang terjadi selama masa pengambilan data 6 sampai 15 Januari 2019.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri