tirto.id - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menargetkan pembangunan ibu kota baru akan dimulai atau groundbreaking pada 2021.
Proses itu, katanya, akan difokuskan untuk merampungkan wilayah yang menjadi pusat pemerintahan terlebih dahulu.
Bambang mengatakan proses pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas yang diperlukan akan dimulai 2021. Bersamaan dengan itu, bangunan berupa perumahan, perkantoran, dan penunjang aktivitas juga dikerjakan prosesnya.
"2021 kami groundbreaking ibu kota baru," ucap Bambang dalam diskusi bertajuk "Membangun Ibu Kota Masa Depan" di Gedung Bappenas pada Kamis (16/5/2019).
Bambang juga memperkirakan pembangunan pusat pemerintahan di ibu kota baru ini akan memakan waktu hingga 2024. Pada masa itu, ia memprediksi pembangunan yang dilakukan sudah sebagian besar rampung.
Alhasil sejumlah fasilitas publik dan pemerintahan sudah dapat berfungsi. Di samping itu, proses pemindahan ibu kota dari Jakarta ke tempat tujuan, katanya, juga sudah dapat dilakukan bila target 2024 itu sudah dicapai.
"Yang kami harapkan 2024 sudah bisa dimulai berfungsinya pusat pemerintahan baru," ucap Bambang.
"Kami sudah konfirmasi [ke PUPR] 2024 sudah bisa dimulai proses pemindahan pusat pemerintahan di Jakarta dengan yang baru," tambah Bambang.
Lebih lengkapnya, Bambang mengatakan target-target pada 2021-2024 itu merupakan satu kesatuan dari perencanaan yang sudah dilakukan pemerintah hingga hari ini. Bambang menyebutkan terdapat timeline yang kini sudah berjalan termasuk target groundbreaking.
Pada 2019 ini, ia memastikan pemerintah sudah akan mengantongi lokasi ibu kota baru. Lalu pada 2020 nanti, ia menuturkan pemerintah akan merampungkan perencanaan kawasan secara lebih detail. Seperti masterplan hingga detail desain yang akan digunakan.
"2019 penentuan lokasi ibu kota baru oleh presiden. 2020 kami selesaikan perencanaan semua tahap kawasan sampai masterplan detail desain," ucap Bambang.
"Kalau serius ya sudah dibahas pakai timeline," tambah Bambang.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri
