Menuju konten utama

Banyak Produk UMKM Indonesia Ditiru Negara Lain, Ini Buktinya

Tantangan terbesar pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ialah adanya kompetitor dari luar negeri yang meniru/menduplikasi produk UMKM Tanah Air.

Banyak Produk UMKM Indonesia Ditiru Negara Lain, Ini Buktinya
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menjelaskan salah satu tas produk dalam negeri saat wawancara terkait Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2021 di kantornya di Jakarta, Selasa (16/3/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.

tirto.id - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan tantangan terbesar pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ialah adanya kompetitor dari luar negeri yang meniru/menduplikasi produk UMKM Tanah Air. Hal ini ada hubungannya dengan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual).

“Banyak produk UMKM yang baru dijual langsung ada yang meniru, dan yang meniru dari luar negeri. Mereka (pelaku UMKM Tanah Air) bingung mengingat omzetnya belum seberapa, tapi produknya langsung ada yang mencontek, ada yang menduplikasi,” ujarnya dikutip Antara, Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Salah satu produk yang ditiru ialah berbagai jenis sarung dari Pekalongan, Jawa Tengah. Ketika mengunjungi kota itu, pelaku UMKM setempat mengeluhkan tiruan sarung buatan Pekalongan dari kompetitor asing yang menjual melalui e-commerce cross border.

Karena itu, pemerintah hendak melindungi UMKM Tanah Air agar tidak ada lagi kompetitor yang menduplikasi produk-produk buatan dalam negeri.

Tantangan lain yang di sektor UMKM adalah hasil produk di sektor tersebut rata-rata sejenis antara satu sama lain. Untuk mengatasi hambatan tersebut, pihaknya menyiapkan beberapa program guna meningkatkan produk UMKM.

“Mulai dari sharing factory, Smesco Labo, hingga kerja sama dengan berbagai inkubator swasta dan kampus untuk memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM supaya produk-produk mereka berbasis kreativitas dan inovasi teknologi,” ungkap Menkop Teten.

Adapun tantangan terakhir UMKM adalah perihal literasi digital. Pemerintah disebut telah menyiapkan solusi untuk mengatasi tantangan tersebut dengan mengembangkan jaringan reseller atau internet marketer yang akan menjembatani antara UMKM produsen dengan platform digital.

“Para UMKM ini kan rata-rata CEO semuanya, Chief Everything Officer, semuanya dikerjain sendiri, tidak punya waktu lagi untuk memproduksi sampai mereka berjualan sendiri. Nah, ini justru para internet marketer yang kita sedang garap bersama-sama,” tandas Menkop Teten.

Baca juga artikel terkait UMKM INDONESIA

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang