Menuju konten utama

Banjir & Longsor Flores Timur: 40 Rumah Tertimbun, 100 Warga Hilang

Sekitar 40 rumah di Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, NTT, tertimbun longsor akibat banjir bandang di wilayah itu, Minggu (4/4/2021).

Banjir dan tanah longsor melanda wilayah Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (7/3) malam, yang mengakibatkan dua orang tewas dan memutuskan akses transportasi darat yang menghubungkan Labuan Bajo-Ruteng. ANTARA FOTO/BNPB.

tirto.id - Berdasar data sementara dari BPBD Flores Timur, dilaporkan 40 rumah di Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, tertimbun longsor akibat dari meningkatnya curah hujan di daerah itu.

Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Alfonsus H Betan dihubungi dari Kupang, Minggu (4/4/2021), mengatakan saat ini petugas BPBD di lapangan masih melakukan pendataan.

"Ada sekitar 40 rumah yang tertimbun longsor, dan ada kurang lebih 100 warga di kecamatan itu dilaporkan keluarganya hilang diduga tertimbun longsor," katanya.

Petugas BPBD bersama TNI dan Polri saat ini sedang mencari korban yang hilang akibat tertimbun longsor.

Dia enggan mengatakan jumlah pasti berapa jumlah korban yang tertimbun longsor.

Alfonsus menambahkan saat ini Bupati Flores Timur bersama dengan sejumlah pihak sedang berada di lokasi untuk meninjau sejumlah lokasi bencana di daerah itu.

"Sejumlah akses jalan menuju ke lokasi juga terputus sehingga proses evakuasi cukup terhambat," ujar dia.

Selain itu, jaringan telepon dan internet juga putus sehingga koordinasi dari lokasi bencana juga terhambat.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, banjir bandang yang melanda beberapa kecamatan di daerah itu sejak Minggu (4/4/2021) dini hari pukul 01.00 WIT mengakibatkan 23 orang korban meninggal dunia.

"Hingga Minggu (4/4) siang ini pukul 11.45 WIB, BNPB mendapatkan informasi dari BPBD Flores Timur perkembangan terkini pascabanjir bandang. BPBD setempat yang melaporkan korban meninggal sudah sebanyak 23 jiwa," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan di Jakarta, Minggu (4/4/2021).

Ia juga mengemukakan bahwa sejauh ini terdapat dua orang yang masih dalam pencarian, dan diduga hilang akibat bencana tersebut. Sedangkan korban luka-luka ada sembilan orang.

Menurut laporan BPBD Kabupaten Flores Timur dilaporkan 49 kepala keluarga (KK) terdampak. Setidaknya 20 korban meninggal dan lima orang luka teridentifikasi di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng. Tiga korban meninggal lainnya yang berhasil ditemukan di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado.

Sedangkan di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, dua warganya masih dilaporkan hilang. Sebanyak empat warga luka-luka telah dirawat di puskesmas setempat.

Dilaporkan juga bahwa kondisi di lapangan saat ini hujan masih berlangsung disertai angin kencang.

Baca juga artikel terkait BANJIR BANDANG

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Maya Saputri