tirto.id - Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya menyusun Peraturan Presiden (Perpres) pembentukan Badan Otoritas Borobudur (BOB) dalam rangka percepatan pengembangan pengembangan Borobudur dan sekitarnya. Kemenko Bidang Kemaritiman menargetkan Perpres sudah ditandatangani Presiden Jokowi pada 31 Maret 2016 mendatang.
"Setelah ditandatangani, Badan Otoritas Borobudur akan bergerak cepat. Karena memiliki target hingga akhir 2019, Presiden Jokowi meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara 20 juta, khusus di Kawasan Borobudur dua juta wisatawan," kata Tenaga Ahli Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya Bambang Susanto usai diskusi Bedah Menoreh, di Kulon Progo, Kamis (17/3/2016).
Sebelumnya, pada Januari 2015 Presiden Jokowi berencana membentuk Badan Otoritas Borobudur agar warisan dunia tersebut dapat dikelola secara terintegrasi dan pertanggungjawabannya langsung kepada presiden. Latar belakang pembentukan badan tersebut karena Jokowi menilai selama ini candi Borobudur dikelola oleh berbagai manajemen. Pemerintah menargetkan BOB selesai pada triwulan pertama 2016 yang akan bekerja di bawah koordinasi Menteri Koordinator Kemaritiman dengan ketua pelaksana Menteri Pariwisata.
Sesuai kata Presiden Jokowi, kata Bambang, anggaran pengembangan kawasan Borobudur sebesar Rp 21 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan bandara Kulon Progo, pelebaran jalan dari Bawen sampai Magelang, dan pengembangan kawasan baru Bedah Menoreh.
Oleh karena itu, ujar Bambang, pihaknya sangat mengapresiasi program Bedah Menoreh dalam rangka mendukung rencana Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional Borobudur dan sekitarnya.
"Kami telah mendengarkan pemaparan dari Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo. Apa yang disiapkan bupati, seperti harapan Tim Kemenko Maritim," kata Bambang.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kulon Progo Astungkoro mengatakan pihaknya telah menyampaikan tentang rencana strategis mendorong pengembangan Kawasan Borobudur, termasuk sinergi potensi daerah wisata antara Borobudur dan Bandara Kulonprogo.
"Kami mengusulkan pengembangan Sendangsono, Suroloyo, Gua Kiskendo, Bedah Menoreh, jalur Sentolo-Ngeplang," katanya. (ANT)