Indeks Tulisan
Sejarah Kebaya di Masa Kolonial: Busana Perempuan Tiga Etnis
Sejak abad ke-19, kebaya tidak lagi menjadi pakaian khusus perempuan Jawa, tetapi juga busana semua kelas sosial.
Liku Jalan Sjuman Djaya, Dari Senen hingga Uni Soviet
Pada 1958, Syuman berangkat ke Moskow untuk belajar film.
ANRI Resmi Terima Arsip Soeharto dari Keluarga Cendana
Arsip yang diserahkan terdiri 19 roll microfilm yang berisi pidato Presiden Soeharto, 10 roll microfilm pidato Ibu Tien Soeharto, 10 roll microfilm kumpulan risalah sidang kabinet periode 1967-1998 dan Deklarasi Balibo tahun 1976, serta 91 lembar foto kegiatan Presiden Soeharto.
Rodrigo de Villa dan Sejarah Kerja Sama Asing Perfilman Indonesia
“Kalau Penonton mau yang India, kita kasih India. Biar sampai mereka bosan.”
Komunitas Perempuan Berkebaya Ajak Masyarakat Lestarikan Kebaya
Jika ingin agar kebaya lestari maka pemerintah dan organisasi-organisasi lain harus lebih banyak membuat even.
Kabinet Dwikora II, Kabinet 100 Menteri Zaman Sukarno
Indonesia pernah memiliki kabinet gendut dalam sejarah pemerintahan, yakni Kabinet Dwikora II. Kabinet ini terdiri dari 132 pejabat menteri dan pembantu presiden setingkat menteri.
Menteri-Menteri Usia Muda di Era Revolusi dan Pasca-Kemerdekaan
Upaya mengikutsertakan anak-anak muda ke dalam kabinet pemerintahan sebenarnya bukan hal baru. Sukarno sudah memulainya setelah Indonesia merdeka.
Jalan Terjal Desiderius Erasmus Mereformasi Gereja di Eropa
Desiderius Erasmus adalah cendekiawan yang menggagas reformasi gereja sebelum Martin Luther. Perjalanan intelektualnya amat berliku.
Sejarah Risalah Sidang BPUPKI dan Cara Orba Enyahkan Sukarnoisme
Riwayat pembukuan dan penerbitan Risalah Sidang BPUPKI sangat berliku. Rezim Orba pernah menjadikan versi Mohammad Yamin sebagai alat propaganda.
Naik Haji & Bertasawuf: Cara "Hijrah" Orang Jawa di Masa Kolonial
Kala kekalutan dan keresahan sosial melanda, orang-orang Jawa di masa lalu cenderung jadi lebih saleh. Naik haji dan belajar tasawuf adalah solusinya.
Jejak Pertama Lesbianisme dalam Film Indonesia
Dua film bertema lesbian muncul hampir berbarengan pada 1971. Badan Sensor Film memperlakukan keduanya dengan cara berbeda.
Pendidikan Karakter Ki Hadjar: Lewat Kesenian, Bukan Baris Berbaris
Bagi Ki Hadjar, pendidikan karakter bisa ditempuh lewat kesenian dan kebudayaan. Tiada gaya militeristis di Taman Siswa, sekolah yang didirikannya.
Gaya Orde Baru Tertibkan Perilaku Seksual melalui Film
Rezim Orba khawatir para pemuda berperilaku seks menyimpang. Pemerintah berusaha menangkalnya lewat film.
Kontrak Bisnis Sumitro-Fox yang Membuka Kanal Impor Film Amerika
Pada saat yang bersamaan, kontrak tersebut membantu berjalannya pemerintahan Indonesia.
Jo Kurnianingrat: Pelopor Pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia
Akibat lingkup pergaulannya, Kurnianingrat hampir-hampir tidak pernah bertutur (dan kesulitan) dalam berbahasa Indonesia.
Beasiswa yang Pernah Bikin Gaduh Industri Film Indonesia
Tujuan pertukaran sineas ini ialah agar terjadi peralihan watak dan ideologi menjadi beraliran Barat
Kurikulum Orde Baru: Sentralistik, Sesak Doktrin, Miskin Seni
Sepanjang Orde Baru (1968-1998), dunia pendidikan nasional mengenal empat kurikulum, yakni Kurikulum 1968, 1975, 1984, dan 1994.
Sejarah Kongres Bahasa Indonesia I: Meresmikan Bahasa Persatuan
Kongres Bahasa Indonesia I meresmikan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Digerakkan para wartawan dan cendekiawan.
Mengenal Rezim Ebtanas yang Dilahirkan oleh Rezim Soeharto
Sekolah-sekolah yang diisi oleh murid dengan NEM tinggi akhirnya terus menjadi "sekolah favorit."
Sejarah Miris Tugu Proklamasi, Monumen Persembahan Kaum Perempuan
Tugu Proklamasi dibangun untuk memperingati satu tahun kemerdekaan RI atas inisiatif kaum perempuan. Sukarno kemudian merobohkannya.