Menuju konten utama

Aturan & Tata Cara Shalat Idul Adha di Masa Pandemi dari Kemenag

Berikut adalah tata cara salat Idul Adha yang dikerjakan dengan 2 rakaat.

Aturan & Tata Cara Shalat Idul Adha di Masa Pandemi dari Kemenag
Ilustrasi Salat. foto/Istockophoto

tirto.id - Idul Adha 1442 Hijriah jatuh pada hari Selasa 20 Juli 2021.

Shalat Idul Adha dilakukan dengan jumlah dua rakaat dan bisa secara berjamaah di rumah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Pemerintah juga telah menginstruksikan agar salat Idul Adha 2021 dilakukan di rumah saja saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali. Masyarakat diimbau tidak salat Id di masjid atau musala bagi daerah yang masuk asesmen level 3 dan 4.

Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor 17 Tahun 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam Takbiran, Shalat Idul Adha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Qurban Tahun 1442 H/2021 M di Wilayah PPKM Darurat.

"Salat hari raya Idul Adha 1442 H/2021 M di masjid/musala yang dikelola masyarakat, instansi pemerintah, perusahaan atau tempat umum lainnya, ditiadakan di seluruh kabupaten/kota dengan level asesmen 3 dan 4 yang diterapkan PPKM Darurat," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, Kamis (15/7/2021).

Sementara itu yang dimaksud dengan level asesmen 3 dan 4 adalah Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Jawa-Bali.

Berikut adalah tata cara salat Idul Adha yang dikerjakan dengan 2 rakaat.

1. Niat

Pada rakaat pertama, diawali dengan membaca niat. Niat salat Idul Adha ialah sebagai berikut ini sesuai dengan posisinya sebagai imam atau makmum.

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا/مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li Idil Adhā rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman/ma’mūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya,"Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Adha dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam/makmum karena Allah SWT,".

2. Takbiratul ihram

Membaca Takbiratul ihram melalui bacaan اللهُ اَكْبَرُ (Allāhu akbar)

3. Takbir sebanyak 7 kali

Diantara takbir tersebut membaca doa sebagai berikut ini:

سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil azhîm.

4. Surah Al-Fatihah

Dilanjutkan membaca surah Al-Fatihah sebagai salah satu rukun dari salat. Setelah bacaan Surah Al-Fatihah, kemudian membaca salah satu surah di dalam Al-Qur'an. Dianjurkan untuk membaca surah Al-A’la saat rakaat pertama ini.

5. Rukuk

6. I'tidal

7. Sujud

8. Duduk diantara dua sujud

9. Sujud lagi, lalu dilanjutkan menuju rakaat kedua.

10. Pelaksanaan rakaat kedua sama dengan rakaat kedua.

Yakni dari takbir hingga sujud kedua dan diakhiri dengan duduk tasyahhud akhir. Namun, bacaan takbirnya ialah sebanyak 5 kali sebelum surah Al-Fatihah. Pilihan salah satu surahnya sebaiknya menggunakan surat Al-Ghasyiyah.

Baca juga artikel terkait IDUL ADHA 2021 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Yulaika Ramadhani