Menuju konten utama

Arti Semangka Simbol Palestina dan Kaitan dengan Serangan Israel

Apa arti semangka yang menjadi simbol perjuangan rakyat Palestina? Semangka telah lama menjadi emoji Palestina di tengah serangan Israel.

Arti Semangka Simbol Palestina dan Kaitan dengan Serangan Israel
semangka [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Arti semangka Palestina menjadi pertanyaan publik seiring dengan meletus kembali perang antara Israel dan Hamas Palestina selama lebih dari tiga pekan terakhir.

Tentu tidak sedikit yang penasaran mengenai apa hubungan dari buah semangka yang terkenal karena rasa manis dan segarnya itu dengan Palestina?

Aljazeera menulis, semangka mungkin merupakan buah yang paling ikonik untuk mewakili Palestina. Buah ini tumbuh di seluruh Palestina, dari Jenin hingga Gaza.

Semangka memiliki warna yang sama dengan bendera Palestina yaitu merah, hijau, putih, dan hitam, sehingga kerap digunakan untuk memprotes penindasan Israel terhadap bendera dan identitas Palestina.

Situs pro kemerdekaan Palestina, Decolonize Palestine mencatat bahwa gambar irisan semangka telah menyebar luas di kalangan pro-Palestina sebagai akibat dari sejumlah platform sosial media seperti Facebook yang menyensor konten Palestina, termasuk bendera Palestina.

Secara khusus Israel melarang segala hal berbau Palestina yang dapat ditafsirkan sebagai pernyataan politik, atau menampilkan citra nasionalis, termasuk bendera Palestina.

Para pengadopsi semangka mengklaim bahwa setelah Israel melarang warna-warna bendera Palestina, warga Palestina terpaksa menampilkan irisan semangka sebagai gantinya, karena buah itu memiliki warna yang sama dengan bendera tersebut -merah, hitam, hijau dan putih.

Metode untuk melewati sensor Israel ini diduga berhasil selama Intifada pertama di mana hal ini menjadi praktik yang meluas.

Sejarah Semangka Sebagai Simbol Palestina

Penggunaan semangka sebagai simbol Palestina bukanlah hal yang baru. Ini pertama kali muncul setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, ketika Israel menguasai Tepi Barat dan Gaza, serta mencaplok Yerusalem Timur.

Time melaporkan, kala itu, pemerintah Israel menjadikan pengibaran bendera Palestina di depan umum sebagai tindak kriminal di Gaza dan Tepi Barat.

Untuk menghindari larangan tersebut, warga Palestina mulai menggunakan semangka karena ketika dibelah, buah ini memiliki warna-warna nasional bendera Palestina-merah, hitam, putih, dan hijau.

Pemerintah Israel tidak hanya menindak bendera tersebut. Seniman Sliman Mansour mengatakan kepada The National pada tahun 2021 bahwa pada tahun 1980, para pejabat Israel menutup sebuah pameran di Galeri 79 di Ramallah yang menampilkan karyanya dan karya-karya seniman lainnya, termasuk Nabil Anani dan Issam Badrl.

"Mereka mengatakan kepada kami bahwa melukis bendera Palestina dilarang, tetapi warnanya juga dilarang. Lalu Issam berkata, 'Bagaimana jika saya membuat bunga berwarna merah, hijau, hitam dan putih?", yang dijawab dengan marah oleh petugas, 'Itu akan disita. Bahkan jika Anda melukis semangka, itu akan disita,'" kata Mansour kepada media tersebut.

Israel mencabut larangan terhadap bendera Palestina pada tahun 1993, sebagai bagian dari Perjanjian Oslo, yang mensyaratkan pengakuan timbal balik antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina dan merupakan perjanjian formal pertama yang mencoba menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Bendera tersebut diterima sebagai representasi dari Otoritas Palestina, yang akan mengelola Gaza dan Tepi Barat. Setelah kesepakatan tersebut, New York Times mengangkat cerita peran semangka sebagai simbol pengganti selama pelarangan bendera.

"Di Jalur Gaza, di mana para pemuda pernah ditangkap karena membawa irisan semangka-yang menunjukkan warna merah, hitam, dan hijau khas Palestina-tentara berdiri dengan tenang saat pawai melambaikan bendera yang pernah dilarang," tulis jurnalis Times, John Kifner.

Pada tahun 2007, tepat setelah Intifada Kedua, seniman Khaled Hourani menciptakan The Story of the Watermelon untuk sebuah buku berjudul Subjective Atlas of Palestine.

Pada tahun 2013, ia mengisolasi satu cetakan dan menamainya The Colours of the Palestinian Flag, yang sejak saat itu telah dilihat oleh banyak orang di seluruh dunia.

Penggunaan semangka sebagai simbol muncul kembali pada tahun 2021, setelah pengadilan Israel memutuskan bahwa keluarga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur akan digusur dari rumah mereka untuk memberi jalan bagi para pemukim.

Baca juga artikel terkait ISRAEL PALESTINA atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Politik
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra