tirto.id - Alopecia atau alopecia areata adalah gangguan autoimun yang menyebabkan rambut penderitanya rontok, kerontokan rambut bahkan seringkali berbentuk gumpalan yang cukup banyak.
Alopecia areata tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa diobati dan rambut bisa tumbuh kembali, demikian dilansir laman WebMD.
Jumlah rambut rontok berbeda pada setiap orang. Beberapa orang kehilangan hanya di beberapa titik, sementara sebagian lainnya yang menderita alopecia bisa sangat banyak mengalami titik rontok di rambut.
Terkadang, rambut tumbuh kembali tetapi kemudian rontok lagi. Di tempat lain, rambut tumbuh kembali untuk selamanya.
Jenis-jenis Alopecia
Ada beberapa jenis kondisi ini. Alopecia areata adalah yang paling umum dialami oleh banyak orang, tetapi ada jenis alopecia lain yang lebih jarang:
- Alopecia areata totalis, kerontokan semua semua rambut di kepala penderita.
- Alopecia areata universalis, kerontokan rambut yang juga terjadi di seluruh tubuh penderita (bulu-bulu yang tumbuh di tubuh).
- Diffuse alopecia areata, penipisan rambut secara tiba-tiba dan hilangnya bercak rontok di rambut.
- Ophiasis alopecia areata, rambut rontok dalam bentuk pita di sekitar sisi dan belakang kepala Anda.
Gejala Alopecia
Dikutip situs Medical News Today, gejala, yang paling menonjol dari alopecia areata adalah kerontokan rambut yang tidak merata.
Bercak rambut seukuran koin mulai rontok, terutama dari kulit kepala. Namun, setiap tempat pertumbuhan rambut dapat terpengaruh, termasuk janggut dan bulu mata.
Dalam sebuah penelitian disebutkan, kerontokan rambut bisa terjadi secara tiba-tiba, berkembang hanya dalam beberapa hari atau selama beberapa minggu.
Mungkin ada rasa gatal atau terbakar di area tersebut sebelum rambut rontok. Folikel rambut tidak rusak sehingga rambut dapat tumbuh kembali jika peradangan pada folikel mereda.
Orang yang mengalami kerontokan rambut hanya beberapa bagian sering kali sembuh total secara spontan tanpa perawatan apa pun.
Sekitar 30 persen orang yang mengembangkan alopecia areata menemukan bahwa kondisi mereka menjadi lebih luas atau menjadi siklus kerontokan dan pertumbuhan kembali rambut yang berkelanjutan.
Sekitar separuh pasien sembuh dari alopecia areata dalam waktu 1 tahun, tetapi banyak yang akan mengalami lebih dari satu episode. Sekitar 10 persen orang akan mengembangkan alopecia totalis atau alopecia universalis.
Alopecia areata juga dapat memengaruhi kuku tangan dan kaki, dan terkadang perubahan ini merupakan tanda pertama bahwa kondisi tersebut berkembang.
Ada sejumlah perubahan kecil yang bisa terjadi pada kuku:
- penyok pinpoint muncul
- bintik-bintik putih dan garis muncul
- kuku menjadi kasar
- kuku kehilangan kilau mereka
- kuku menjadi tipis dan terbelah
- Bercak botak kecil di kulit kepala atau bagian lain dari tubuh penderita
- Kebotakan bisa menjadi lebih besar dan tumbuh bersama menjadi titik botak
- Rambut tumbuh kembali di satu tempat dan rontok di tempat lain
- Penderitanya kehilangan banyak rambut dalam waktu singkat
- Lebih banyak rambut rontok saat cuaca dingin
Faktor Risiko Alopecia
Ketika seseorang memiliki penyakit autoimun, maka sistem kekebalannya menyerang tubuh penderita. Dengan alopecia areata, folikel rambutlah yang diserang.
Dokter juga tidak tahu mengapa itu bisa terjadi. Tapi umumnya orang yang mengalami alopecia memiliki sesuatu dalam gen mereka yang membuatnya lebih mungkin mendapatkan penyakit ini.
Kemudian terjadi sesuatu yang memicu kerontokan rambut. Seseorang lebih mungkin terkena alopecia areata jika memiliki beberapa faktor berikut ini:
- Anggota keluarga yang menderita alopecia atau faktor keturunan
- Asma
- Sindrom Down
- Anemia pernisiosa
- Alergi musiman
- Penyakit tiroid
- Vitiligo
Jika Anda mengalami dan kehilangan semua rambut, itu bisa tumbuh kembali. Jika tidak, ada berbagai cara untuk menutupi kerontokan rambut dan melindungi kulit kepala Anda.
Karenanya, jika Anda tiba-tiba mengalami kerontokan rambut, selalu periksakan ke dokter. Mungkin ada alasan lain selain alopecia areata.
Editor: Yantina Debora