tirto.id - Fenilalanin adalah salah satu golongan asam amino yang diperlukan untuk membantu berbagai proses dan fungsi dalam tubuh manusia.
Asam amino sendiri merupakan molekul yang bergabung membentuk protein.
Fenilalanin tergolong sebagai asam amino esensial pada manusia yang artinya tubuh tidak dapat mensintesis fenilalanin sendiri. Sebaliknya, manusia harus mendapatkan fenilalanin dari makanan yang mereka makan.
Saat tubuh mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, protein ini akan dipecah menjadi asam amino dan salah satunya fenilalanin.
Dikutip dariNational Library of Medicine, saat diproses tubuh, fenilalanin akan diubah menjadi tirosin yang digunakan dalam biosintesis neurotransmiter dopamin dan norepinefrin.
Fenilalanin hadir dalam dua bentuk, yakni L-fenilalanin dan D-fenilalanin di mana eduanya hampir identik tetapi memiliki struktur molekul yang sedikit berbeda.
Bentuk L-fenilalanin dimasukkan ke dalam protein, sedangkan bentuk D bertindak sebagai obat penghilang rasa sakit.
Manfaat Fenilalanin
Beberapa studi telah menemukan bahwa fenilalanin memberi manfaat untuk pengobatan kondisi medis tertentu.
Simak beberapa manfaat fenilalanin yang potensial dirangkum dari Healthlinedan Medical News Today di bawah ini.
- Meningkatkan pigmentasi kulit. Konsumsi fenilalanin bersamaan dengan perawatan sinar ultraviolet (UV) dapat meningkatkan pigmentasi kulit pada seseorang yang menderita vitiligo.
- Menghilangkan rasa sakit. Beberapa penelitian yang lebih tua telah menemukan bahwa D-fenilalanin mungkin menghilangkan rasa sakit, tetapi secara keseluruhan, penelitian telah menghasilkan hasil yang beragam.
- Sindrom putus alkohol. Menurut sebuah studi 2011, menggunakan suplemen yang mengandung D-fenilalanin bersama dengan asam amino lainnya dapat membantu meringankan gejala sindrom putus alcohol atau alchohol withdrawal.
- Mendukung pengobatan penyakit Parkinson. Fenilalanin dapat mendukung pengobatan penyakit Parkinson, meski penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendukung klaim tersebut.
- Menghasilkan dopamin. Fenilalanin juga dapat digunakan untuk menghasilkan dopamin, molekul yang memainkan peran kunci dalam kesehatan mental dan depresi.
- Membantu metabolisme tubuh. Tubuh menggunakan fenilalanin untuk menghasilkan neurotransmitter norepinefrin yang banyak fungsi penting, antara lain membantu sinyal berjalan antara otak dan sel-sel saraf tubuh, meningkatkan memori, mengurangi rasa lapar, dan dilengkapi dengan sifat antidepresan.
Namun, akan lebih baik apabila Anda berkonsultasi lebih dulu dengan dokter dan ahli gizi terutama bila Anda punya kondisi phenylketonuria (PKU).
Efek Samping Fenilalanin
Fenilalanin ditemukan dalam banyak makanan yang mengandung protein dan dianggap secara umum diakui aman oleh Food and Drug Administration (FDA).
Efek samping konsumsi fenilalanin hanya menjadi sesuatu yang harus diperhatikan oleh penderita PKU.
Pada orang dengan PKU, fenilalanin dapat menyebabkan efek samping terkait suasana hati dan meningkatkan kadar tinggi fenalalanin dalam darah.
Konsentrasi fenilalanin dalam darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan kerusakan otak yang parah, pertumbuhan yang tertunda, cacat intelektual, dan masalah dengan pengangkutan asam amino lain ke otak.
Wanita hamil atau sedang menyusui yang menderita PKU juga memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk menurunkannya pada anak.
Terlebih, masih diragukan keamanan dan potensi efek jangka panjang konsumsi fenalalanin pada ibu hamil.
Makanan yang Mengandung Fenilalanin
Beberapa makanan yang banyak mengandung asam amino fenilalanin yakni sebagai berikut.
- Daging: daging sapi, babi, domba
- Unggas: ayam, kalkun, bebek, angsa
- Makanan laut: salmon, tuna, mackerel, udang, lobster
- Telur: telur utuh, putih telur
- Susu: susu, keju, yogurt
- Kacang: almond, pistachio, kacang macadamia, kacang mete, kenari
- Biji: biji labu, biji labu, biji rami, biji bunga matahari
- Kacang-kacangan: buncis, kacang hitam, kacang merah
- Biji-bijian utuh: quinoa, oat, gandum
- Produk kedelai: kedelai, tahu, tempe, edamame, suplemen protein
- Produk diet: es krim bebas gula, permen karet, permen
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno