Masuk tirto.id
tirto.id - Mantan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, memenuhi undangan Presiden RI Prabowo Subianto ke Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (3/11/2025). Simak hasil pertemuan tersebut.
Pertemuan rupanya diprakarsai Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya. Saat tiba dan ditanyai pers, Ignasius Jonan mengaku tidak mengetahui secara spesifik agenda maupun topik pembahasan pada pertemuan yang dihadirinya.
Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini pun menegaskan bahwa dirinya tidak menyiapkan materi khusus untuk pertemuan itu. Dia juga tidak mengetahui apakah itu berkaitan dengan polemik utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh.
Dirinya bahkan menambahkan, saat ini dirinya telah pensiun dari jabatan publik. Dia tidak mengikuti perkembangan isu-isu terkait proyek tersebut.
Ignasius Jonan sempat menjabat sebagai Menteri Perhubungan (Menhub) sejak 27 Oktober 2014. Namun, dua tahun setelah itu, Jokowi mencopotnya dan menyerahkan posisi Menhub kepada Budi Karya Sumadi.
Alasan reshuffle itu turut dibeberkan Mahfud MD dalam siniar atau podcast Terus Terang. Mahfud mengatakan, Jonan diganti karena ada ketidaksepahaman dengan Jokowi terkait pengambilan kebijakan atas proyek kereta cepat Whoosh.
Diundangnya Jonan ke Istana untuk menemui Presiden bertepatan dengan saat negara menanggung utang proyek Whoosh. Lalu, bagaimana penjelasan Ignasius Jonan soal pertemuan dengan Prabowo dan apa hasilnya?
Penjelasan Ignasius Jonan Soal Pertemuan dengan Prabowo
Ignasius Jonan membantah pertemuannya dengan Presiden Prabowo adalah membahas persoalan kereta cepat Whoosh. Dia mengaku hanya membahas sejumlah program pemerintah.
“Enggak, enggak. Enggak, saya enggak dimintai masukan kok soal itu (persoalan Whoosh),” kata Jonan setelah menemui Presiden Prabowo di Istana Negara, Senin (3/11/2025).
Dia mengaku dirinya telah pensiun sehingga dia tidak berhak menyampaikan pendapat mengenai persoalan Whoosh. Kendati demikian, dia menilai operasional kereta cepat itu berjalan dengan baik.
“Mestinya beliau kan pasti punya kebijakan sendiri ya mengenai ini. Kan Whoosh-nya sendiri secara operasional bagus. Kalau yang lain-lain, ya mungkin tanya beliau sendiri deh,” ucap Jonan.
Pertemuan selama dua jam itu disebutnya sebagai diskusi. Adapun diskusi tersebut bersifat sharing dan memberikan pandangan dalam kapasitasnya sebagai warga negara.
“Jadi, kami sebenarnya memang juga minta waktu untuk sharing, lah. Sebagai rakyat, sebagai warga negara, berdiskusi tentang program-program yang dijalankan oleh beliau selama ini,” jelas Jonan, dikutip dari ANTARA (3/11/2025).
Dia menyampaikan apresiasinya karena Presiden Prabowo berkenan mendengarkan berbagai masukan dan berdialog terbuka. Di antaranya yakni terkait berbagai kebijakan strategis, termasuk diplomasi luar negeri, pengembangan BUMN, dan program-program kerakyatan.
“Kami juga sharing tentang peran serta beliau yang sangat bagus dan aktif di diplomasi luar negeri. Juga di pengembangan BUMN dan partisipasi BUMN untuk bangsa dan negara yang lebih banyak,” ujarnya, mengutip ANTARA (3/11/2025).
Tak hanya itu, Ignasius Jonan juga menyoroti sejumlah program pro-rakyat dalam kabinet saat ini. Di antaranya, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, dan Sekolah Rakyat yang menurutnya memiliki dampak ekonomi berantai.
Menurut Jonan, program-program itu tidak mungkin sempurna dari awal. Dengan perbaikan pelan-pelan, program itu akan berjalan dengan baik.
Pembaca yang ingin membaca artikel sejenis terkait utang kereta cepat Whoosh dapat mengakses tautan berikut ini:
Penulis: Umu Hana Amini
Editor: Wisnu Amri Hidayat
