Menuju konten utama

Apa Gelombang Panas 2021 Terjadi di Indonesia dan Penjelasan BMKG

Menurut BMKG wilayah Indonesia saat ini tidak terjadi fenomena yang dikenal dengan gelombang panas atau heatwave.

Apa Gelombang Panas 2021 Terjadi di Indonesia dan Penjelasan BMKG
Ilustrasi cuaca panas. foto/istockphoto

tirto.id - Beredar informasi di masyarakat yang menyebutkan bahwa saat ini Indonesia sedang dilanda gelombang panas karena suhu udara yang meningkat atau cuaca panas di beberapa daerah.

Apa itu gelombang panas?

Menurut WMO (World Meteorological Organization), gelombang panas atau dikenal dengan "heatwave" merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut dimana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C (9°F) atau lebih.

Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika.

Secara dinamika atmosfer hal tersebut dapat terjadi karena adanya udara panas yang terperangkap di suatu wilayah disebabkan adanya anomali dinamika atmosfer yang mengakibatkan aliran udara tidak bergerak dalam skala yang luas, seperti misalnya ada sistem tekanan tinggi dalam skala yang luas dan terjadi cukup lama.

Lantas apakah benar Indonesia saat ini sedang dilanda gelombang panas?

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto melalui keterangan tertulis mengatakan secara geografis wilayah Indonesia berada di sekitar wilayah ekuatorial, sehingga memiliki karakteristik dinamika atmosfer yang berbeda dengan wilayah lintang menengah-tinggi.

Selain itu, wilayah Indonesia juga memiliki variabilitas perubahan cuaca yang cepat. Dengan perbedaan karakteristik dinamika atmosfer tersebut, maka dapat dikatakan bahwa di wilayah Indonesia saat ini tidak terjadi fenomena yang dikenal dengan gelombang panas atau heatwave.

"Yang terjadi di wilayah Indonesia adalah kondisi suhu panas harian yang umumnya disebabkan oleh kondisi cuaca cerah pada siang hari dan relatif lebih signifikan pada saat posisi semu matahari berada di sekitar ekuatorial," kata Guswanto.

Guswanto juga mengatakan, pada pertengahan Mei ini, posisi semu matahari sudah berada di Belahan Bumi Utara (BBU) di sekitar 19°LU, kondisi tersebut mengindikasikan bahwa di wilayah Indonesia selatan ekuator akan menjelang periode angin timuran yang identik dengan musim kemarau.

Menurutnya, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki awal musim kemarau dan tingkat perawanan akan cukup rendah pada siang hari.

Sehingga masyarakat diimbau dan diharapkan tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas atau kondisi terik pada siang hari dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan diri, keluarga, serta lingkungan.

Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum pada 16 Mei 2021 tercatat berkisar antara 33.0-35.2 °C dengan suhu maksimun 35.2 °C terjadi di Surabaya.

Kondisi suhu maksimum dengan kisaran tersebut masih berada kondisi normal, dimana perubahan suhu maksimum harian masih dapat terjadi dalam skala waktu harian bergantung pada kondisi cuaca atau tingkat perawanan di suatu wilayah.

Baca juga artikel terkait GELOMBANG PANAS atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH