Menuju konten utama

Anies Menang Telak di TPS Rusunawa Jatinegara Barat

Pantauan Tirto hasil penghitungan di TPS 33, Anies-Sandi unggul dengan 541 suara, diikuti dengan paslon nomor urut dua Ahok-Djarot dengan 53 suara. Sedangkan di TPS 34, Anies-Sandi unggul dengan perolehan 553 suara, disusul Ahok-Djarot 44 suara. Sementara 5 suara tidak sah.

Anies Menang Telak di TPS Rusunawa Jatinegara Barat
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan (kiri) didampingi istri Fery Farhati Ganis (kanan) memasukkan kertas suara pada pencoblosan Pemilihan Gubernur di TPS 28 Cilandak Barat, Jakarta, Rabu (19/4). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

tirto.id - Pasangan calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno menang telak dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di dua TPS yang berada di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat.

Dua TPS tersebut yakni TPS 33 dan TPS 34 dengan total suara sah masing-masing 594 suara untuk TPS 33 dan 597 buat TPS 34. Pantauan Tirto hasil penghitungan di TPS 33, Anies-Sandi unggul dengan 541 suara, diikuti dengan paslon nomor urut dua Ahok-Djarot dengan 53 suara.

Sedangkan di TPS 34, Anies-Sandi unggul dengan perolehan 553 suara, disusul Ahok-Djarot 44 suara. Sementara 5 suara tidak sah.

Jumaini, penghuni rusunawa Jatinegara Barat sangat senang dengan hasil akhir di TPS 34. Ia berharap Anies bisa membebaskan penghuni rusunawa dari iuran bulanan.

"Harapan rumah enggak bayar. Dulu enggak kontrakan. Sekarang pada bayar Rp600 ribu per bulan. Pokoknya rusun enggak bayar," kata Jumaini.

Tak hanya itu, ia meminta kepada Anies untuk memberikan satu unit lagi untuk keluarganya. Pasalnya unit yang ia tempati sekarang untuk 5 kepala keluarga (kk).

Sementara itu, Yusron Hariyanto mengatakan kekalahan Ahok karena banyak penghuni yang sakit hati karena penggusuran di Kampung Pulo.

"Banyak sakit hati, sampai mati kami tuntut ganti rugi. Sebelum Ahok jadi Gubernur, Bidara Cina bisa ganti rugi. Kenapa kita enggak bisa," kata Yusron.

Menurutnya penggusuran warga oleh Ahok memiliki pengaruh besar terhadap pilihan warga. Bagaimana tidak, kehidupan kami yang dulu direnggut begitu saja tanpa ada solusi dari pemerintah.

"Kami ridho tanah kami diambil. Kami tahu itu tanah negara tapi kami minta ganti rugi bangunan. Untuk bangun rumah itu kami harus nabung dikit demi sedikit selama puluhan tahun. Eh, gak tahunya dalam sehari rumah kami dirobohkan," kata Yusron.

Seperti diketahui, warga rusunawa Jatinegara Barat adalah warga relokasi Kampung Pulo yang dipindahkan dari kali Ciliwung pada Juni 2015 atas perintah dari Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Baca juga artikel terkait QUICK COUNT PILKADA DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Reja Hidayat

tirto.id - Politik
Reporter: Reja Hidayat
Penulis: Reja Hidayat
Editor: Alexander Haryanto