Menuju konten utama

Anies: Kajian Penjualan Saham Bir PT Delta Selesai Maret

Hingga saat ini, saham Delta yang dipegang oleh Pemprov DKI sebanyak 26,25 persen atau 210 juta lembar saham.

Anies: Kajian Penjualan Saham Bir PT Delta Selesai Maret
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. FOTO/Andrey Gromico

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa hingga saat ini rencana Pemprov DKI untuk menjual saham perusahaan bir PT Delta Djakarta yang diumumkan sejak Mei 2018 masih dalam tahap pengkajian.

"Kami akan lepas, tapi prosesnya masih kajian. Mudah mudahan Maret sudah selesai," kata Anies Baswedan di Kompleks BI, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).

Hingga saat ini, saham Delta yang dipegang oleh Pemprov DKI sebanyak 26,25 persen atau 210 juta lembar saham.

Saat emiten berkode DLTA itu membagikan dividen sebesar Rp 208,1 miliar kepada para pemegang sahamnya, pada 24 April 2018 lalu Pemprov DKI menikmati keuntungan dari penjualan bir sebesar Rp 54,6 miliar.

Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait rencana pelepasan saham Delta, 21 Desember lalu, Presiden Komisaris Delta Sarman Simanjorang menyampaikan bahwa belum ada arahan khusus dari Gubernur Anies Baswedan.

"Kalau arahan sih, belum ada, ya. Cuma semangatnya sih, sepertinya masih sama. Cuma ini kan proses. Di birokrasinya aja memang yang enggak lama," kata Sarman saat dihubungi Tirto (21/12/2018).

Menurut Sarman Delta memang menarik investor jika dijual sebab dari sisi keuangan, perusaahan tersebut memang terbilang cukup baik.

Kinerja keuangan Delta juga masih mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang tahun ini. Pada kuartal III/2018, penjualan Delta mencapai Rp 627,78 miliar naik 15 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 545,72 miliar.

Sementara dari laba bersih, perseroan meraup uang sebesar Rp 232,87 miliar, naik 23 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 189,91 miliar.

Baca juga artikel terkait DELTA DJAKARTA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Nur Hidayah Perwitasari