tirto.id - Lantunan 'Allahu Akbar' terdengar dalam prosesi pemakaman korban runtuhnya Jembatan Morandi, di sebuah gereja Genoa, Italia pada Sabtu (18/8/2018). Terdapat dua muslim asal Albania yang termasuk dalam setidaknya 42 korban tewas akibat kejadian tersebut.
Lantunan "Allahu Akbar" tersebut disampaikan empat kali oleh seorang imam yang diundang ke dalam upacara pemakaman tersebut. Sang imam memimpin doa hening selama beberapa menit. Sebuah lantunan yang menggetarkan hati di tengah negara penganut Katolik yang kental.
Upacara pemakaman tersebut dihadiri oleh Presiden Sergio Mattarella, Perdana Menteri Giuseppe Conte, dan Menteri Dalam Negeri Matteo Salvini. Selain itu terdapat ribuan pelayat di dalam ruang gereja, tempat 19 peti jenazah dijajarkan.
"Komunitas muslim Genoa, Liguria, dan seluruh Italia berdoa semoga perdamaian bersama Anda semua. Genoa akan mampu bangkit kembali. Genoa kita, yang dalam bahasa Arab berarti 'yang cantik'," kata sang imam dikutip AFP.
Jembatan Morandi runtuh pada Selasa (14/8/2018) pukul 11.30 waktu setempat dalam kondisi hujan lebat. Sekitar 30 hingga 35 mobil dan tiga truk yang sedang melintas dilaporkan jatuh bersama bangunan. Menurut Corriere della Sera, ini adalah kesebelas kalinya terjadi jembatan runtuh di Italia dalam lima tahun terakhir sejak 2013.
Berdasarkan laporan Rai, 42 orang dikonfirmasi sudah meninggal akibat kejadian itu, yang terdiri dari 31 warga Italia, empat orang Perancis, tiga orang Chile, dua orang Albania, dan masing-masing satu dari Kolombia serta Peru. Selain itu, terdapat 15 orang lain yang mengalami cedera.
Runtuhnya Jembatan Morandi ini juga berpengaruh pada ditundanya pertandingan Liga Italia Serie A antara AC Milan kontra Genoa, yang awalnya dijadwalkan berlangsung pada Senin (20/8/2018). Laga lain yang juga ditunda adalah duel Sampdoria kontra Fiorentina yang sedianya digelar pada hari yang sama. Genoa dan Sampdoria sama-sama berasal dari Genoa.
Editor: Fitra Firdaus