tirto.id - Tim nasional (Timnas) Indonesia langsung tancap gas setelah diperbolehkan lagi tampil di ajang resmi oleh FIFA. Di laga ujicoba pertama melawan Malaysia pada 6 September 2016 lalu, pasukan Merah-Putih menang dengan skor 3-0. Kini, giliran Vietnam yang datang untuk menantang.
Laga ujicoba Indonesia vs Vietnam yang akan digelar di Stadion Maguwoharjo Sleman, Yogyakarta, tanggal 9 Oktober 2016 bakal menjadi ajang adu tajam antara kedua tim sebagai rangkaian persiapan sebelum bertarung di Piala AFF mulai 19 November 2016 mendatang.
Indonesia memang masih unggul dari Vietnam dalam sejarah pertemuan sejak tahun 1991. Hingga perjumpaan terakhir di Piala AFF 2014 lalu, kedua tim sudah berduel 18 kali. Indonesia memenangkan 7 pertandingan, Vietnam meraih 4 kemenangan, dan sisanya berakhir imbang.
Jelang laga terbaru kontra Vietnam, Alfred Riedl selaku pelatih Indonesia boleh saja merasa puas dengan lini depan tim Garuda yang mampu melesakkan tiga gol ke gawang Malaysia meskipun secara permainan masih cukup banyak kekurangan.
Namun, Vietnam bukanlah lawan kacangan. Terlebih, mereka baru saja menorehkan hasil mengejutkan usai menggasak tim kuat Korea Utara dengan skor 5-2 dalam pertandingan persahabatan pada 6 Oktober 2016.
Alfred Riedl sendiri sudah cukup baik mengenal persepakbolaan Vietnam. Juru taktik asal Austria ini pernah tiga kali menukangi tim nasional negara yang beribukota di Hanoi tersebut, masing-masing pada 1998–2001, 2003–2004, dan 2005–2007.
Vietnam Sang Jago Hantam
Kemenangan 5-2 atas Korea Utara menunjukkan betapa garangnya sektor serang Vietnam. Bukan itu saja, sepanjang tahun ini, Vietnam baru sekali kalah, yakni dari tuan rumah Irak (1-0) dalam Kualifikasi Piala Dunia 2018 pada 29 Maret 2016 lalu, dan sekali ditahan imbang Hongkong (2-2) di laga ujicoba tiga bulan berselang.
Sementara 4 pertandingan lainnya, termasuk kemenangan atas Korea Utara, sukses dipungkasi oleh pasukan Negeri Paman Ho dengan skor yang cukup meyakinkan. Taiwan dibantai 4-1, Suriah disikat 2-0, serta Singapura digulung dengan skor 3-0. Total, Vietnam telah mengoleksi 16 gol dan hanya kemasukan 4 kali dalam 6 pertandingan internasional terakhirnya.
Menghadapi Indonesia nanti, pelatih Nguyen Huu Thang masih akan mengandalkan sang kapten sekaligus bomber utama Vietnam, Le Cong Vinh. Striker 30 tahun yang turut menyumbang 1 gol ke gawang Korea Utara ini menjadi salah satu pemain yang mengemas penampilan terbanyak bersama tim nasionalnya, yakni 77 caps di timnas senior, 7 caps di Vietnam U-23, dan 20 caps bersama Vietnam U-20.
Torehan gol yang telah dipersembahkan Le Cong Vinh untuk negaranya pun cukup mencolok, yaitu 48 gol di timnas senior sejak 2004 hingga sekarang ditambah 17 gol bersama Vietnam U-23 (2003–2007) dan 19 gol untuk tim nasional U-20 (2001–2003).
Di level klub, bomber yang kini memperkuat Becamex Binh Duong ini juga tak kalah gahar. Ia sudah membukukan jumlah gol yang telah menembus tiga digit. Sejak berkiprah di persepakbolaan profesional sedari 2004 hingga kini, Le Cong Vinh telah mengoleksi total 118 gol dan jumlah tersebut masih sangat mungkin bertambah.
Tentunya bukan hanya Le Cong Vinh seorang yang harus diwaspadai oleh Indonesia nanti. Vietnam masih punya banyak pemain andalan, sebut saja Nguyen Van Quyet (striker, 35 caps di tim nasional), Nghiem Xuan Tu (gelandang, 45 caps), Nguyen Trọng Hoang (gelandang, 40 caps), Phạm Thanh Luong (gelandang, 70 caps), hingga Truong Dinh Luat (bek, 38 caps).
Belum lagi trio pemain muda Vietnam yang merumput di luar negeri, yaitu Luong Xuan Truong, Nguyen Tuan Anh, dan Nguyen Cong Phuong, ketiganya masih berusia 21 tahun. Luong Xuan Truong kini memperkuat klub Korea Selatan, Incheon United FC, sedangkan dua lainnya berkiprah di Jepang, Nguyen Tuan Anh bersama Yokohama FC dan Nguyen Cong Phuong membela Mito HollyHock.
Ujian Pertahanan Garuda
Beringasnya barisan depan Vietnam tentunya akan menjadi ujian bagi lini belakang Indonesia sebelum tampil di Piala AFF 2016 nanti. Apalagi, pelatih Alfred Riedl masih mencoba-coba komposisi paling ideal untuk sektor pertahanan.
Saat mengalahkan Malaysia di Solo bulan lalu, barisan bek Garuda diisi oleh kuartet Benny Wahyudi (Arema), Rudolof Yanto Basna (Persib Bandung), Fachrudin Wahyudi Aryanto (Sriwijaya FC), dan Abdul Abanda Rahman (Persiba Balikpapan).
Di babak kedua, Alfred Riedl memasukkan Abduh Lestaluhu (PS TNI), Dedi Gusmawan (Mitra Kukar), serta Indra Kahfi Ardhiyasa (Bhayangkara FC). Hasilnya, gawang Timnas Indonesia yang dikawal oleh Andritany Ardhiyasa bersih dari kebobolan.
Menurut statistik LabBola, penampilan para pemain belakang tim Merah Putih saat itu cukup baik dengan tekel yang tingkat kesuksesannya mencapai 71 persen dan bersih tanpa adanya kartu kuning maupun merah. Malaysia memang bisa melepaskan 12 kali tembakan yang 3 di antaranya mengarah ke gawang, namun tidak ada satu pun yang berbuah gol.
Jelang menghadapi Vietnam, Alfred Riedl membongkar pasang lini pertahanan Timnas Indonesia dengan mencoret Indra Kahfi Ardhiyasa dan menggantinya dengan bek Bhayangkara FC lainnya, I Putu Gede Juni Antara.
Nama Dedi Gusmawan juga tidak tercantum lagi. Sebagai gantinya,Riedl memanggil 3 bek tengah sekaligus yakni Dominggus Fakdawer (Persipura Jayapura), Abdul Rahman Sulaiman (Bali United), dan Manahati Lestusen (PS TNI). Belum diketahui susunan pemain belakang seperti apa yang akan diturunkan Riedl di laga kontra Vietnam nanti.
Untuk sektor penyerangan, Riedl hanya menambah Ferdinand Sinaga (PSM Makassar) untuk melengkapi barisan depan tim Garuda yang sebelumnya telah dihuni oleh Andik Vermansah (Selangor FA/Malaysia), Irfan Bachdim (Consadole Sapporo/Jepang), Zulham Zamrun (Persib Bandung), Lerby Eliandry (Pusamania Borneo FC), dan sang kapten Boaz Solossa (Persipura Jayapura).
Adu tajam dipastikan akan terjadi yang melibatkan kapten masing-masing tim di laga nanti: Le Cong Vinh di kubu Vietnam dan Boaz Solossa di pihak Indonesia. Boaz Solossa, yang mencetak 2 gol ke gawang Malaysia di laga sebelumnya, selalu tampil konsisten bersama Persipura dalam beberapa tahun terakhir.
Di kompetisi Indonesia Soccer Championship A (ISC A) 2016, talenta asli Papua itu telah membukukan 8 gol dari 21 laga. Sedangkan total golnya bersama tim Mutiara Hitam sejak tahun 2004 hingga 2015 adalah 174 gol dari 245 penampilan di semua ajang. Dengan capaian tersebut, Boaz Solossa boleh dibilang sepadan dengan Le Cong Vinh dan keduanya akan menjadi tumpuan lini depan timnya masing-masing.
Layak dinanti, apakah Timnas Indonesia mampu mengulangi ketajaman barisan depannya seperti saat tiga kali membobol gawang Malaysia, atau justru kurang maksimal sebagaimana yang sudah-sudah. Lini pertahanan Garuda juga bakal diuji oleh jajaran penyerang Vietnam yang lebih lebih ganas ketimbang lini depan Malaysia yang melempem di laga sebelumnya.
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti