Menuju konten utama

7 Ide Game MPLS Seru & Bisa Dimainkan Saat Penerimaan Siswa Baru

Ide game MPLS seru dan menarik yang bisa dimainkan ketika penerimaan siswa baru SD, SMP hingga SMA.

7 Ide Game MPLS Seru & Bisa Dimainkan Saat Penerimaan Siswa Baru
Peserta didik baru memasang atribut saat mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2023/2024 di SMP Negeri 14 Denpasar, Bali, Senin (10/7/2023). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/tom.

tirto.id - MPLS merupakan kegiatan yang dilakukan pada hari pertama masuk sekolah dan wajib diikuti oleh semua siwa baru.

Dahulu MPLS dikenal dengan sebutan Masa Orientasi Siswa (MOS), kini siswa-siswi Indonesia mengenalnya dengan nama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

MPLS diisi dengan kegiatan, seperti pengenalan lingkungan sekolah dengan berbagai program, metode belajar, sarana prasarana, konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal terhadap kultur sekolah. Penyelenggaraan MPLS disesuaikan dengan Permendikbud nomor 18 tahun 2016.

Tidak hanya perkenalan antar murid, MPLS pun diadakan sebagai ajang perkenalan terhadap kakak kelas, guru, dan komponen lainnya. Perkenalan sekolah melalui MPLS ini termasuk pengenalan semua kegiatan rutin, norma, budaya, sistem dan tata tertib yang berlaku.

Umumnya MPLS diadakan oleh sekolah selama tiga hari, jika lebih dari itu orang tua mempunyai hak untuk menanyakannya kepada pihak sekolah.

Di samping itu, merujuk pada kalender pendidikan 2023/2023, jadwal MPLS SMP/SMA 2023 di Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, dan Jogja berada di kisaran 10 Juli sampai 20 Juli 2023.

Penyelenggaraan MPLS akan semakin menarik jika diramaikan dengan game yang bisa dimainkan antarsiswa di sekolah.

Ide Game MPLS Seru Bisa Dimainkan Saat Penerimaan Siswa Baru

Berikut ide game MPLS yang bisa dimainkan ketika penerimaan siswa baru:

1. Ekor naga

Untuk memainkan permainan ekor naga, siswa harus membentuk kelompok dengan berbaris memanjang bagai ular. Kemudian, siswa yang paling belakang akan dikaitkan pada sebuah balon.

Lalu, siswa lainnya harus pergegangan di pinggang temannya dan siswa yang paling depan harus meledakkan balon yang ada. Bila pegangannya terlepas maka kelompok itu kalah dan bila balon meledak terlebih dahulu maka kelompok itu terhitung kalah.

2. Lampu merah lampu hijau

Permainan lampu merah lampu hijau terinspirasi dari serial Netflix berjudul 'Squid Game'.

Cara bermain permainan ini adalah dengan memilih satu orang untuk berkata "Mugunghwa Kochi Pieotsumnida" dan pemain yang tidak berjaga mesti berjalan atau berlari ke garis finish. Saat orang yang berjaga berbalik dan melihat pemain lain bergerak, maka pemain tersebut akan kalah dan tereliminasi.

3. Kuis

Saat MPLS berlangsung, panitia bisa menyiapkan beberapa kuis menarik untuk para peserta. Bagi peserta yang bisa menjawab kuis tersebut berkesempatan meminta tiga hal dari panitia MPLS.

4. Tebak kata atau kalimat

Permainan ini dimainkan oleh lima sampai 10 orang. Kemudian, salah satu siswa harus memperagakan kata atau kalimat yang tertera, lalu siswa yang lain menebak kalimat atau kata yang ditanyakan. Tetapkan waktu pada permainan ini dan jika melewati waktu maka permaianan selesai dan kelompok yang lebih banyak menjawab adalah pemenangnya.

5. Mainkan kalimat jika-maka

Panitia akan membagi peserta ke dalam dua kelompok. Kelompok itu diberi nama "if" dan kelompok "then". Kemudian, kelompok "if" akan membuat kalimat yang diawali dengan kata "if". Sementara kelompok "then" akan menghubungkannya dengan kalimat yang diawali dengan kata "then".

6. Tepuk tangan

Ketika permainan tepuk tangan berlangsung, panitia bisa memberikan instruksi dengan mengatakan hari Rabu maka peserta harus bertepuk tangan satu kali. Game ini bisa dilakukan ketika kepala sekolah sedang memberikan sambutan atau pidato agar suasana semakin seru.

Ketika panitia mengatakan hari Selasa, maka peserta bertepuk tangan 2x, hari Rabu berarti 3x tepuk tangan, dan seterusnya. Bagi peserta yang salah bertepuk tangan, panitia akan memberikan hukuman, seperti bernyanyi atau menari.

7. Menggambar

Permainan menggambar bisa dimainkan dengan berkelompok. Kemudian, setiap kelompok akan berbaris memanjang ke belakang.

Siswa paling belakang akan mulai menggambar sesuatu dengan bentuk tertentu melalui punggung teman di depannya, hal itu bisa dilakukan secara estafet hingga di bagian depan.

Kemudian siswa paling depan harus menggambarkan apa yang ia rasa dari bentuk garis dan gambar yang sudah dibuat teman di belakangnya.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Nur Hidayah Perwitasari