tirto.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan bahwa 4 terduga teroris yang ada di Kalimantan Barat akan diterbangkan ke Jakarta hari ini. Seluruhnya akan dikirimkan ke Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok. Keempat terduga teroris tersebut ditangkap pada minggu lalu oleh Densus 88.
Dari penyelidikan Detasemen Khusus Anti Teror 88, keempatnya diduga memiliki hubungan dengan jaringan teroris yang ada di Malaysia. Tito juga menuturkan bahwa Kepala Detasemen Khusus Anti Teror, M. Syafii sudah berkoordinasi dengan kepolisian Malaysia dan polisi anti teror Filipina untuk mengkaji jaringan teroris ini.
“Terkait dengan jaringan yang ada di Malaysia, Kadensus sudah ada di Malaysia,” kata Tito di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian pada Rabu (13/12/2017) .
Menjelang libur hari raya Natal dan tahun baru 2018, Tito menerangkan bahwa ada tiga hal yang perlu diwaspadai oleh pihak kepolisian. Selain pengawasan harga sembako dan arus mudik liburan, Tito menekankan untuk pemberantasan tindak pidana terorisme. Belakangan, Polri sudah menangkap setidaknya 19 terduga teroris dari seluruh Indonesia.
“Ancaman serangan sampai hari ini belum ada informasi. Tapi kita melakukan langkah-langkah rutin yang ditingkatkan,” kata Tito.
Dari data yang diberikan oleh Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, beberapa terduga teroris yang paling belakangan ditangkap berasal dari daerah Jawa Timur, Riau, dan Sumatera Selatan.
Di Jawa Timur, 2 orang ditangkap dan diduga terlibat dalam jaringan pentolan ISIS asal Indonesia, Abu Jandal, sedang 1 lainnya anggota Jamaah Ansharut Tauhid. Di Riau, 4 orang ditangkap, 3 diantaranya terlibat dalam rencana penyerangan ke pos polisi, kepolisian sektor, dan Mako Brimob Pekanbaru.
Sedangkan di Sumatera Selatan, sejumlah 12 terduga teroris ditangkap. Sebagian besar di antara mereka ditangkap karena menyembunyikan teroris yang masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang, Abdul Kodir alias Sunardi.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom