Menuju konten utama

UKDW Jelaskan Kronologi Tuntutan FUI Soal Pencopotan Baliho

Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) menyatakan sebagai kampus yang didirikan untuk pendidikan bagi anak bangsa dengan segala keberagaman suku, agama, dan latar belakang budaya. Pernyataan sikap ini dideklarasikan oleh Rektor UKDW Hanry Fariadi menyusul pemberitaan yang beredar di media sosial tentang tuntutan penurunan baliho promosi penerimaan mahasiswa baru (PMB)

UKDW Jelaskan Kronologi Tuntutan FUI Soal Pencopotan Baliho
Jumpa pers, Rektor UKDW Henry feriadi sedang menjelaskan kronologi tuntutan penurunan baliho berisi materi promosi kampus dalam rangka penerimaan mahasiswa baru (PMB) tahun 2017-2018. Tuntutan diajukan oleh kelompok yang mengatasnamakan FUI dan aliansi jurnalis islam pada rabu (7/12). Rektor memutuskan menurunkan baliho sesuai dengan keinginan tuntutan. [Tirto/Aya]

tirto.id - Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) menyatakan sebagai kampus yang didirikan untuk pendidikan bagi anak bangsa dengan segala keberagaman suku, agama, dan latar belakang budaya. Pernyataan sikap ini dideklarasikan oleh Rektor UKDW Hanry Fariadi menyusul pemberitaan yang beredar di media sosial tentang tuntutan penurunan baliho promosi penerimaan mahasiswa baru (PMB) tahun 2017-2018 dari kelompok yang mengatasnamakan FUI DIY.

Sebelum membacakan pernyataan sikap, Rektor UKDW menceritakan kronologi kejadian kedatangan FUI DIY ke universitas pada Rabu (7/12/2016).

Rektor mengatakan pada Rabu pagi bidang admisi dan promosi kampus UKDW kedatangan dua orang yang mengatasnamakan diri berasal dari Aliansi Jurnalis Islam, pada kurang lebih Pukul 09.00 WIB.

“Intinya, meminta agar baliho promosi yang berada di depan kampus UKDW untuk diturunkan, dengan alasan memuat gambar seorang mahasiswi berhijab yang menurut mereka itu adalah simbol islam dan pemuatannya tidak meminta ijin dari ormas tersebut, mereka memberi waktu agar baliho tersebut diturunkan karena isi menyesatkan,” ungkap rektor.

Namun, sekitar Pukul 12.15 WIB datang lagi enam orang mengatasnamakan diri dari FUI. Keenam orang ini diterima langsung oleh Kepala Unit Admisi dan Promosi UKDW Hangudi Widiya. Kedatangan keenam orang tersebut melakukan kroscek atas tuntutan yang telah disampaikan pada pagi hari dan menyampaikan tuntutan tambahan yakni agar baliho di UKDW dan di beberapa titik promosi lain diturunkan. FUI memberi deadline sampai Kamis sore.

Rektor menerangkan materi baliho promosi tersebut memang memperlihatkan tiga mahasiswa UKDW dan salah satunya perempuan yang mengenakan hijab. Menurut rektor, ketiga mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa aktif di kegiatan kemahasiswaan dan berprestasi di UKDW.

“Yang kami tampilkan benar-benar kehidupan sehari-hari kampus UKDW,” kata rektor.

Ia menjelaskan di kampus UKDW terdapat kurang lebih 7 persen atau sekitar 3.800 mahasiswa merupakan muslim. Ia menegaskan tidak ada perlakuan diskriminatif apapun terkait dengan kepercayaan mereka, di kampus UKDW justru sering terjadi ruang dialog antar kepercayaan di dalam kelas untuk mengenal satu sama lain.

“Ada mahasiswa Hindu, Budha, Islam dan Kristen di kampus kami dan ada kelas khusus untuk sharing mengenai kepercayaan masing-masing agar bisa saling mengenal,” ujar rektor.

Atas permohonan tersebut, lanjut rektor, pihak kampus pun memutuskan untuk menyanggupi malakukan penurunan baliho.

Seperti yang telah beredar di media sosial, FUI DIY atas nama M Fuad Andriago di laman facebooknya menulis “Siang hari ini, Rabu (7/12/2016) telah diadakan pertemuan antara Pihak kampus UKDW dengan FUI DIY yang inti kesepakatannya paling lambat besok, (Kamis, 8/12/2016) sore semua pamflet, baliho yang mencantumkan Muslimah berjilbab sebagai iklan penerimaaan mahasiswa baru akan dilepas semua, jika sampai besok sore masih ada yang terpasang, kita dari FUI DIY akan melepasnya.”

Baca juga artikel terkait UNIVERSITAS atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh