tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memutuskan pembawa acara berita, Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki terpilih menjadi moderator dalam debat kedua Pilpres pada Jumat (25/1/2019).
Tommy mengaku sudah mengetahui ada beberapa peraturan yang diubah. Sehingga ia berharap dengan perubahan tersebut dapat membuat debat berjalan lebih menarik.
"Mudah-mudahan aturan baru ini bisa memberikan hal yang baik di debat kedua. Pesan dari beberapa rekan disana tolong ciptaan debat yg seru, dan bermanfaat. Kami berdua [Anisha] bisa mendorong paslon untuk terpancing menjawab dengan baik," kata Tommy Tirto, Jum'at (25/1/2019).
Tommy mengatakan akan melakukan riset untuk memperdalam tema yang akan diangkat pada debat nanti. Apalagi itu berhubungan dengan permasalahan yang saat ini menjadi sorotan di mata masyarakat.
"Memang harusnya menarik jika nantinya kedua capres bisa beradu visi dan misi dan juga strategi nantinya. Mudah-mudah bisa keluar semua lah itu," ucapnya.
Tommy menambahkan, untuk membuat debat kedua itu lebih menarik maka dia akan meningkatkan komunikasi dengan Anisha Dasuki, termasuk membangun chemistry. Selain itu, Tommy juga akan mempelajari tema dalam debat nanti.
"Dan tema yang tidak kalah pentingnya yaitu energi, SDA dan infrastruktur. Tema-tema yang dekat dengan masyarakat, dengan kami latihan, lalu live in dengan KPU," kata Tommy.
Ketua KPU Arief Budiman telah menetapkan Tommy Tjokro Dan Anisha Dasuki sebagai moderator debat kedua Pilpres 2019. Hal tersebut ia ucapkan saat rapat pembahasan persiapan pelaksanaan debat kedua di Kantor KPU, Jumat (25/1/2019).
Kedua nama itu juga telah disepakati oleh tim sukses (timses) Jokowi-Ma'ruf diwakili Aria Bima dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi diwakili Priyo Budi Santoso.
"Kami sepakati beberapa hal, pertama moderator debat, sebagaimana ditentukan dalam UU, KPU dalam menetapkan moderator debat harus dapat persetujuan paslon. Kami sepakati moderatornya, kami tetap menggunakan pola dua moderator, pertama Tommy Tjokro, kedua Anisha Dasuki," ujarnya Jumat (25/1/2019).
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
