Menuju konten utama

Tol Cisumdawu Dikebut Rampung 2020 untuk Akses ke Bandara Kertajati

Kementerian PUPR terus mengejar target pembangunan Tol Cisamdawu untuk memudahkan akses ke Bandara Kertajati.

Tol Cisumdawu Dikebut Rampung 2020 untuk Akses ke Bandara Kertajati
Penumpang berjalan memasuki pesawat di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Senin (1/7/2019). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.

tirto.id -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengebut merampungkan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) untuk memudahkan akses menuju Bandara Internasional Kertajati Majalengka Jawa Barat.

Tol sepanjang 61 Km diharapkan dapat memangkas waktu Bandung-Kertajati yang perlu waktu tempuh 3,5 jam setelah penerbangan domestik dari Bandara Internasional Husein Sastrategara dialihkan ke Kertajati sejak 1 Juli 2019.

PUPR merencanakan proyek konektivitas itu rampung pada akhir 2020, lebih cepat setahun dari rencana awal.

"Berdasarkan kontrak, Jalan Tol Cisumdawu ditargetkan selesai tahun 2021, tetapi dengan percepatan operasional BIJB Kertajati maka jalan tol ini sangat ditunggu kehadirannya karena signifikan sekali manfaatnya untuk meningkatkan pergerakan lalu lintas menuju Bandara," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi yang diterima tirto.id, Selasa (2/7/2019).

Proyek Tol Cisumdawu terdiri dari enam seksi. Seksi 1-3 ruas Cileunyi-Cimalaka sepanjang 33 km ditargetkan dapat rampung pada akhir 2019.

Seksi 1 dan 2 sepanjang 27,62 Km mulai dari Cileunyi hingga Sumedang dikerjakan oleh Kementerian PUPR sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut.

Progres Tol Cisamdawu

Untuk progres pembebasan lahan Seksi 1 Cileunyi-Rancakalong (10,57 Km) sudah mencapai 68,53 persen dan progres konstruksi 32,1 persen.

Seksi 2 (17,05 Km) Fase I dari Rancakalong-Ciherang sudah selesai tahun 2017 dan Fase II Ciherang-Sumedang pembebasan lahannya mencapai 92,2 persen dan untuk konstruksi sudah 69,14 persen.

Sementara Seksi 3 hingga Seksi 6 yang menghubungkan Sumedang-Cimalaka-Legok-Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 32,65 Km dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT. Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dengan nilai investasi Rp 8,41 triliun.

"Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka 4,05 Km yang dikerjakan BUJT pembebasan lahannya sudah lebih dari 99% dan progres fisiknya sudah sekitar 74%, sehingga kita optimis di akhir 2019 akan selesai. Selanjutnya tinggal pembangunan seksi 4-6," jelas dia.

Basuki mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan untuk percepatan pengadaan lahan pada seksi 6 ruas Ujungjaya - Dawuan sepanjang 6,07 Km yang sebagian besar lahannya merupakan milik Perum Perhutani.

"Kami sudah bersurat ke Perum Perhutani dan Kementerian BUMN untuk memanfaatkan tanah Perhutani seluas 100 hektar. Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sudah saya hubungi dan prinsipnya oke, sehingga kita sudah bisa mulai konstruksi. Tinggal seksi 4 dan 5 yang tanahnya memang masih dalam proses pembebasan, kita akan upayakan percepat" jelas dia.

Dengan beroperasinya seluruh ruas Jalan Tol Cisumdawu ditambah jalan provinsi sebagai penghubung sepanjang 74 km dapat memangkas jarak Bandung- BIJB Kertajati dibandingkan jalur jalan nasional Bandung-Jatibarang sepanjang 202 km ditambah jalan provinsi Jatibarang-Kertajati sepanjang 29 km atau via Jalan Tol Cipularang-Cipali-Jalan Provinsi sepanjang 135 km.

Selain itu beroperasinya Jalan Tol Cisumdawu juga sangat diharapkan akan memperlancar konektivitas antara Jawa Barat bagian Selatan menuju Utara karena menghubungkan dua Tol yang telah beroperasi yakni Tol Purbaleunyi dengan jalan Tol Cikopo - Palimanan (Cipali).

Baca juga artikel terkait BANDARA KERTAJATI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Agung DH