Menuju konten utama

Tiga Tim Mobil Hemat Energi Indonesia Lolos DWC London, ITS Unggul

Tim mobil hemat energi ITS, UGM dan UNY lolos kompetisi DWC London, Tim Sapuangin unggul

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (ketujuh kanan) mengamati Mobil Sapuangin XI Evo 1 ITS Surabaya saat peluncurannya di Frontage Road Jalan A Yani, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (12/3). Tim Mobil Sapuangin XI Evo 1 ITS karya mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tersebut akan mengikuti lomba Shell Eco Maraton Asia 2017 pada 16 - 19 Maret 2017 di Singapura. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc/17.

tirto.id - Mobil hemat energi, Sapuangin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), bersama dengan dua tim Indonesia lainnya , lolos ke ajang Grand Final "Drivers World Championship" (DWC) di London, Inggris, 8 Juli 2018 mendatang, setelah menjuarai kompetisi Shell Eco-marathon (SEM) Asia 2018 di Singapura.

Rafi Rasyad, General Manager Tim Sapuangin ITS mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan tim yang dipimpinnya.

"Alhamdulillah akhirnya Sapuangin berhasil ikut bertarung di DWC London berkat kerja sama tim yang baik, semoga nantinya bisa menjadi terbaik juga di sana (London)," tutur Rafi.

Berdasar siaran pers hari Senin (12/3/2018), pada lomba yang digelar Changi Exhibition Centre, Minggu (11/3/2018), Sapuangin bersaing ketat dengan sesama tim dari Indonesia, yakni tim Semar Urban Universitas Gadjah Mada di urutan ke-2 dan tim Garuda Universitas Negeri Yogyakarta posisi ke-3.

Tiga posisi teratas dalam adu kecepatan tersebut berhak melaju ke ajang grand final DWC di London, bertarung dengan tiga besar dari berbagai wilayah lain se-dunia. Meski berada di urutan ke-2 pada balapan, dalam kompetisi, Sapuangin ITS menjadi juara 1 disusul Semar Urban UGM, dan Garuda UNY juara 3.

Sementara General Manager Tim Nogogeni ITS, Muhammad Adietya, mengaku bisa menerima hasil kompetisi ini dengan baik, meski hanya mampu menempati posisi ke-4.

"Alhamdulillah hasil dari DWC tadi kami cukup puas, karena dari tiga tim peserta kelas Urban Concepts Electric hanya Nogogeni yang bisa mencapai finish meskipun tidak bisa lolos ke London," kata mahasiswa D3 Teknik Mesin Industri ini dilansir Antara.

Adiet mengungkapkan saat DWC timnya merasa tegang karena mobil Nogogeni berada di posisi paling depan saat start. Namun, pengalaman DWC tahun ini sangat mengesankan karena baru tahun ini Nogogeni bisa lolos untuk mengikuti race DWC Asia.

"Harapannya tahun depan kami bisa lebih mempersiapkan diri untuk DWC dan mengevaluasi semua problem di tahun ini," ujarnya.

Lima posisi tertinggi dalam penyisihan tingkat Asia tersebut didominasi tim dari Indonesia. Tim Nogogeni ITS berada di posisi ke-4 dan tim Bumi Siliwangi UPI di posisi ke-5.

Baca juga artikel terkait MOBIL atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Otomotif
Reporter: Yulaika Ramadhani
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani