Menuju konten utama

Survei IDC: 12 dari 24 Pemilik Note7 Beralih ke iPhone

Survei firma riset IDC mengungkapkan bahwa setengah dari konsumen Note7 (12 dari 24) mengatakan mereka telah atau akan memilih iPhone untuk menggantikan perangkat Samsung mereka.

Survei IDC: 12 dari 24 Pemilik Note7 Beralih ke iPhone
Model mengoperasikan Samsung Galaxy Note 7 saat peluncurannya di Jakarta, Selasa (23/8). Salah satu fitur andalah Note 7 adalah "iris scanner", yang diklaim oleh Samsung jauh lebih aman dari sensor sidik jari. ANTARA FOTO/Paramayuda.

tirto.id - Survei firma riset IDC yang dilakukan secara daring terhadap 1.082 konsumen Note7 di Amerika Serikat pada 17 dan 18 Oktober 2016 lalu mengungkapkan bahwa setengah dari konsumen Note7 (12 dari 24) mengatakan mereka telah atau akan memilih iPhone untuk menggantikan perangkat Samsung mereka.

Lebih rincinya, dari 1.082 konsumen gawai pintar Amerika Serikat, 507 di antaranya pemilik Samsung, 347 orang dulu menggunakan Samsung, 228 orang belum pernah sama sekali menggunakan Samsung. Dan hanya 24 peserta survei yang masih memiliki Note7. Sedangkan 17 persen dari pelanggan yang disurvei mengatakan mereka akan memilih Samsung lain. Dan sebagian besar dari mereka mengatakan akan mengembalikan telepon mereka secara fisik ke toko operator.

Survei ini dilakukan beberapa hari setelah Samsung memutuskan secara permanen untuk menghentikan produksi phablet tersebut. Penarikan perangkat Note7 tampaknya tidak berpengaruh negatif terhadap merek Samsung karena sebagian besar konsumen yang disurvei mengatakan penarikan perangkat tidak akan mempengaruhi keputusan mereka membeli perangkat Samsung di masa depan.

"Meski penarikan perangkat mungkin berdampak negatif terhadap sebuah merek dalam jangka pendek, faktanya Samsung tetap menjadi pemimpin di pasar telepon pintar dunia," kata Anthony Scarsella, manajer riset ponsel IDC.

"Ke depan, Samsung perlu mengistirahatkan Note7 secepat mungkin untuk fokus ke produksi Galaxy S8 yang akan datang musim semi mendatang," tambah dia sebagaimana dikutip laman informasi perangkat GSM Arena.

Profit Anjlok hingga 96 Persen

Meski secara jangka panjang Scarsella memprediksi Samsung masih memimpin pasar ponsel pintar, pada jangka pendek perusahaan asal Korea Selatan itu mengalami penurunan keuntungan. Pada Jum'at (28/10/2016) kemarin, Samsung mengumumkan hasil keuangan untuk kuartal ketiga 2016, dan seperti yang diperkirakan, kegagalan Galaxy Note7 mengambil lubang besar dalam keuntungan perusahaan.

Divisi mobile Samsung melaporkan laba operasi 0,10 triliun won ($87,8 juta), turun 96 persen dari periode yang sama tahun lalu. Angka tersebut juga merupakan jumlah terendah bagi perusahaan asal Korea Selatan itu dalam delapan tahun terakhir.

Laba operasional Samsung secara keseluruhan adalah 5,20 triliun won ($4,5 miliar), turun 2,19 triliun dari angka laba yang dilaporkan pada Q3 2015, dan merupakan angka terendah bagi Samsung dalam dua tahun terakhir.

"Bisnis mobile menghadapi penurunan laba signifikan QOQ (kuartal ke kuartal) karena efek dari penghentian Galaxy Note7. Namun, pengiriman smartphone tetap solid karena penjualan yang terus stabil pada perangkat andalan yang ada, termasuk Galaxy S7 dan S7 edge, dan pertumbuhan yang stabil pada perangkat mid-tier Galaxy A dan seri J," kata Samsung dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari Antara.

Untuk kuartal keempat, Samsung berharap akhir tahun menjadi musim puncak dan popularitas bagi Galaxy S7 dan S7 edge yang akan dapat membantu mencapai laba YOY (tahun ke tahun) yang sebanding. "Adapun tahun 2017, perusahaan mengantisipasi turnaround (putar haluan) dengan peluncuran smartphone flagship baru," ujar Samsung.

Baca juga artikel terkait SAMSUNG atau tulisan lainnya dari Akhmad Muawal Hasan

tirto.id - Bisnis
Reporter: Akhmad Muawal Hasan
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan