Menuju konten utama

Soal Impor Beras 2 Juta ton, Budi Waseso: Lihat Situasi

Buwas menuturkan, pihaknya saat ini sudah menerima surat penugasan dari Bapanas terkait rencana impor beras sebanyak 2 juta ton.

Soal Impor Beras 2 Juta ton, Budi Waseso: Lihat Situasi
Dirut Bulog Budi Waseso (kanan) bersama Kepala Bulog Divre NTB Supriyanto (kedua kanan) mengecek kualitas beras saat meninjau pasokan beras di gudang Bulog Cakranegara II di Sweta, Mataram, NTB, Jumat (28/2/2020). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.

tirto.id - Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menugaskan Bulog untuk mengimpor beras sebanyak 2 juta ton pada tahun ini. Penugasan tersebut merupakan hasil dari rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 24 Maret 2023 lalu.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas menuturkan, pihaknya saat ini sudah menerima surat penugasan dari Bapanas terkait rencana impor beras sebanyak 2 juta ton tersebut. Kendati demikian, impor beras masih akan mempertimbangkan kebutuhan dalam negeri.

“Alokasi tidak berarti harus 2 juta. Daripada nanti kurang, ada lagi tugas. Jadi sekaligus dikasih tugas dalam satu tahun, tapi tidak berarti 2 juta itu harus dimasukkan semua, enggak. Itu cadangan manakala ada sesuatu yang memang memerlukan tambahan,” kata Budi di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (27/3/2023).

Dia menjelaskan dari 2 juta ton beras yang di impor tahun ini, di mana 500 ribu ton harus segera didatangkan. Namun, ia tidak mengetahui pasti kedatangan 500 ribu ton beras tersebut karena belum lengkap perizinannya.

Ia bilang, Bulog belum mendapatkan izin impor dari Menteri Pertanian sehingga masih menunggu.

"Belum, jadi gini ini kan baru yang kemarin. Yang ini kan baru dapat penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) 2 juta ton, itu kan belum karena kita lihat situasinya dong, perlu atau tidak. Belum (tahu kapan bisa masuk) karena kan kita belum dapat izinnya, rekomendasi teknis (dari Mentan)," ucapnya.

Buwas mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih belum bisa menjajaki dari mana saja asal beras impor tersebut. Sebab, masih belum adanya izin sehingga pihaknya masih belum melakukan lelang maupun membuka keras impor.

"Belum, kita belum jajaki, (izinnya) belum ada. Kita kan belum melelang, belum buka (keran impor) jadi belum ada, besok baru mau kita bahas," jelasnya.

Mengenai anggaran beras sebanyak 500 ribu ton tersebut, Buwas mengatakan tergantung dari pembelian Bulog nantinya.

“Di lelang itu dilihat berapa sih. Umpamanya per kilogram jatuh sampai di Bulog itu Rp 9 ribu, ya kita butuh anggaran per kg Rp 9 ribu, berapa banyak dibutuhkan misal 100 ribu, tinggal kali aja,” bebernya.

Baca juga artikel terkait IMPOR BERAS 2023 atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - News
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Reja Hidayat