tirto.id - Film horor Indonesia Ku Tak Percaya Kamu Mati tayang mulai hari ini, Kamis (10/10/2019) di bioskop-bioskop Indonesia. Film yang disutradarai Wimbadi J.P ini mengisahkan Bagong (Raditya Evandra) yang menjadi korban tabrak lari.
Tabrakan itu cukup fatal dan merenggut nyawa Bagong. Sementara pengendara motor yang menabraknya kabur. Kematian itu membuat Kinasih (Kinaryosih) budenya, merasa sedih. Bagong dirawat oleh budenya sejak kecil.
Ibunya (Farah Maudina) depresi sejak ditinggal lelaki yang menghamilinya. Ibunya juga lumpuh dan hanya berdiam diri di rumah. Ibu Bagong yang lumpuh tak tahu kalau anaknya sudah meninggal.
Salah satu teman Bagong, Fantar (WS Agantaran) tidak percaya kalau Bagong mati. Karena keyakinannya itu, dia dianggap gila oleh teman sekelasnya. Namun, atas keyakinan itu pula, arwah Bagong kembali ke alam nyata.
Bagong dan Fantar kembali bersahabat, meski beda dunia. Mereka mencari pengemudi yang menabrak Bagong.
Film yang dibintangi Dedi Sutomo, Niniek L Karim, dan Pritt Timothy berada dalam naungan studio produksi PT. Tentrem Sembilan Film. Sebelum film ini, Wimbadi J.P juga merupakan sutradara Penjuru 5 Santri (2015) dan Misteri Pasar Kaget (2012).
Trailer Ku Percaya Kamu Mati bisa disaksikan melalui video di bawah ini.
Selain Ku Tak Percaya Kamu Mati, ada dua film Indonesia yang rilis pekan ini yaitu Cinta Itu Buta dan Sin. Cinta Itu Buta yang disutradarai Rachmania Arunita ini dibintangi Shandy Aulia dan Dodit Mulyanto. Dalam Cinta Itu Buta, Shandy Aulia dikisahkan sudah memiliki tunangan. Namun, Diah gagal menikah dan dia bertemu dengan Nik (Dodit Mulyanto), sesama orang Indonesia. Nik kemudian sering berkomunikasi dengan Diah. Nik ingin membuat Diah tertawa dan bahagia lagi. Meski sulit awalnya, Nik tetap konsisten akan usahanya.Sementara itu, Sin mengisahkan soal kisah cinta kakak dan adik yang dibintangi Mawar Eva de Jongh sebagai Meta dan Bryan Domani sebagai Raga. Metta dan Raga saling jatuh cinta. Namun sayang hal itu tidak berlangsung lama.
Percintaan mereka tidak semulus yang diharapkan. Keluarga Raga menentang hubungannya dengan Metta. Hingga suatu ketika, tanpa ada alasan yang Metta ketahui, Raga memutuskan hubungan dan menghilang.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Dipna Videlia Putsanra
