Menuju konten utama

Realisasi Penyaluran KUR Per 30 Desember 2021 Mencapai Rp278 T

Realisasi tersebut telah disalurkan kepada 7,5 juta debitur. 

Realisasi Penyaluran KUR Per 30 Desember 2021 Mencapai Rp278 T
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Gubernur Sulteng Rusdy Mastura (kiri) menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada seorang pelaku usaha kecil di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (27/8/2021). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/rwa.

tirto.id - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan realisasi penyaluran KUR hingga 30 Desember 2021 mencapai Rp278,38 triliun atau 97,81 persen dari target Rp285 triliun. Realisasi penyaluran tersebut diberikan kepada pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) diberikan tambahan subsidi bunga KUR 3 persen dan telah disalurkan kepada 7,5 juta debitur.

Kepada pelaku koperasi diberikan fasilitas pembiayaan bunga ringan yaitu 3 persen sliding dengan realisasi sebesar Rp1,64 triliun atau 102,6 persen dari target Rp1,6 triliun per 26 Desember 2021.

“Pemulihan yang tidak sekedar tumbuh kembali seperti kondisi sebelum pandemi tetapi sekaligus menyiapkan UMKM dan koperasi lebih siap menghadapi krisis ataupun perubahan lingkungan di masa-masa akan datang,” jelas dia, Jumat (31/12/2021).

Selain realisasi KUR yang sudah mencapai 97,81 persen Teten mengatakan ada empat strategi lain yang sudah dilakukan untuk proses pemulihan ekonomi. Yaitu pemberian hibah (BPUM) kepada 12,8 juta pelaku usaha mikro sebesar Rp15,36 triliun pada 2021. Di luar BPUM ada juga pembiayaan PNM yang tumbuh.

Kemudian ada pula program perluasan pasar dan digitalisasi. Dalam kurun satu tahun, onboarding UMKM meningkat pesat dari sebelumnya 8 juta di awal 2020 menjadi 16,9 juta pada November 2021.

“Belanja pemerintah menjadi prioritas di tengah proses pemulihan pasar dalam dan luar negeri. Realisasi belanja pemerintah untuk UMKM telah mencapai Rp350 triliun atau 79,1% dari target Rp442,43 triliun,” kata dia.

Adapun kemitraan, di mana pada 2021 telah dimulai kemitraan dengan 9 BUMN dan sejumlah perusahaan perusahaan swasta (PT Mitra Bumdes Nusantara, Microsave Consulting, Uniqlo, IKEA, Tokopedia, MNC Group, Ina Product, Grab, dan Gojek).

Kemudian ada program pendataan, yang disinergikan ke dalam NIB, BPUM, KUR, dan Koperasi. Kelima, fondasi reformasi birokrasi melalui penyederhanaan kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM dari sebelumnya 6 kedeputian pada 2020 menjadi hanya 4 kedeputian pada 2021.

Smesco Indonesia diarahkan fokus pada pengembangan UMKM dan koperasi berdaya saing global. Adapun, LPDB fokus pada pengembangan koperasi sektor riil dan pengembangan model bisnis. Adapun beberapa program yang disiapkan untuk mendorong lagi pemulihan ekonomi.

“Pemulihan transformatif di 2022 dapat diwujudkan mengingat Indonesia memiliki populasi anak muda yaitu generasi milenial, generasi Z, dan generasi post gen Z yang mencapai 64,69 persen dari total 270,20 juta jiwa penduduk. Di samping itu, perempuan, anak muda, dan ekonomi hijau akan menjadi penggerak ekonomi ke depan. Kepemimpinan Indonesia di G-20 menjadi momentumnya,” jelas dia.

Teten mengatakan, dalam fase pemulihan transformatif ada tiga agenda, pertama, sebanyak 70 persen program KemenkopUKM akan menyasar langsung pelaku UMKM dan koperasi anak muda, perempuan dan fokus untuk mendukung pengembangan usaha ramah lingkungan. Transformasi kedua, mendorong pembiayaan UMKM dan koperasi bergeser dari sektor perdagangan ke sektor riil.

“Karena hanya dengan sektor rill kita membuka lapangan pekerjaan lebih luas dan memperkuat kemandirian pangan nasional. Pembiyaaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) kita patok 40 persen untuk sektor rill agar juga memacu pembiayaan perbankan dan non perbankan lebih terkonsolidasi ke dalam ekosistem sektor riil,” jelas dia.

Pada pemulihan transformatif ketiga, menargetkan sedikitnya 30 persen dari total UMKM sudah masuk ke dalam ekosistem digital, yakni 20 juta UMKM pada 2022.

“Melalui ketiga agenda pemulihan transformatif tersebut, target Kementerian Koperasi dan UKM pada 2022 bisa terpenuhi,” ungkap dia.

Ia berharap kontribusi koperasi terhadap PDB akan tercapai lebih dari 6,2 persen yaitu di atas target RPJMN di 2024 yaitu 5,5 persen, kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 63 persen, Rasio Kewirausahaan Nasional sebesar 3,75 persen, Koperasi Modern sebanyak 150 unit, Kontribusi Ekspor UKM terhadap Ekspor Non Migas sebesar 15,8 persen, Rasio kredit perbankan di atas 20 persen, Usaha Mikro yang bertransformasi dari Informal ke formal di 2022 bertambah menjadi 5,5 juta UMKM.

Baca juga artikel terkait KREDIT USAHA RAKYAT atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri