Untuk melihat risiko kredit di suatu negara, investor biasanya melihat hasil pemeringkatan surat utang dari lembaga pemeringkat. Namun, investor juga bisa menilai risiko kredit dari patokan Credit Default Swap (CDS).
Utang luar negeri (ULN) Indonesia triwulan IV-2016 naik sebesar dua persen dibandingkan periode sama di 2015. ULN Indonesia masih didominasi oleh ULN jangka panjang sebesar 274,9 miliar dolar AS atau sebesar 86,7 persen dari total ULN.
Lembaga pemeringkat internasional Moodys Investors Service memperbaiki prospek untuk kenaikan peringkat kemampuan bayar kredit Indonesia dari stabil (stable) menjadi positif.
Utang pemerintah terus bertambah dari waktu ke waktu. Kini, utang Indonesia sudah lebih dari Rp3.000 triliun. Namun, secara persentase terhadap PDB, rasionya tetap stabil. Bagaimana perjalanan utang Indonesia?