Indeks Sejarah Indonesia

Januari 1974 Benny Moerdani dan BJ Habibie kembali ke Indonesia dari Korea Selatan dan Jerman Barat. Keduanya kemudian menjadi orang kepercayaan Soeharto.

Benny Moerdani dan Try Sutrisno bersahabat sejak lama. Mereka saling dukung di ABRI dan bekerja untuk Soeharto.

Ali Sadikin menjadi "standar emas" bagi para penerusnya. Ia gubernur yang paling layak dipanggil "Bang".

Abdul Rivai, Tjipto Mangunkusumo, dan Sutomo adalah teladan dokter yang tak hanya mengejar karier medis, tapi juga aktif dalam pergerakan nasional.

Setelah Jepang kalah, Belanda kembali menguasai wilayah Indonesia timur.

Soeharto, Ahmad Yani, dan Gatot Subroto berasal dari rumpun Diponegoro.

Satelit Palapa adalah satelit pertama milik Indonesia dan jadi kebanggaan di Orde Baru.

PM Tojo kunjungi Jakarta dan bertemu orang-orang Indonesia yang potensial diajak dalam pemerintahan. Jepang sedang butuh bantuan lebih banyak untuk melawan Sekutu.

Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah Indonesia, rakyat bisa memilih langsung presiden mereka pada Pemilu 2004. SBY-JK keluar sebagai pemenang.

Strategi Soeharto dan kegaduhan di tubuh ABRI saat Sudharmono hendak menjadi wakil presiden.

Lulusan sekolah dokter yang merintis karier sebagai diplomat sejak era revolusi. Sempat moncer di era Demokrasi Terpimpin, terjungkal setelah G30S.

Pasukan Siliwangi kerap terlibat dalam pelbagai operasi militer yang berakhir gemilang.  

Kesalahan prosedur dalam memberhentikan Kapolri Bimantoro mempercepat DPR-MPR untuk menjungkalkan Gus Dur.

J.C. Baud melanjutkan Tanam Paksa yang berjalan sejak era van den Bosch. Dikenang sebagai "founding father" KITLV.

Ilen Surianegara menjadi diplomat sejak masa Revolusi. Dia seorang marxis, meski tak pernah mengaku.

Kodam Sriwijaya bertugas di teritorial Sumatra bagian selatan. Pernah kena pengaruh pergolakan PRRI.

Rubiono Kertopati adalah seorang dokter yang merintis sandi negara. Ia belajar kode rahasia secara autodidak.

Indonesia terancam bubar lantaran sila pertama dalam Piagam Jakarta. Hatta mengajukan argumen agar “tujuh kata” diganti demi mengakomodasi nonmuslim.

Soeharto murka dan memberedel tiga media sekaligus. Tindakan itu malah menjadi momentum perlawanan terhadap rezimnya.

Adriaan Valckenier adalah Gubernur Jenderal VOC yang dipersalahkan atas aksi pembantaian warga Cina di Batavia pada 1740. 5.000-10.000 orang Tionghoa tewas dalam tragedi itu.