Duterte melakukan kunjungan kerja selama tiga hari ke Cina. Kunjungan ini untuk menjalin kerja sama bisnis serta memperkuat relasi politik kedua negara dan mambawa pesan persahabatan bukan perang.
Bukan Rodrigo Duterte jika mulutnya tidak bisa dijaga. Kali ini dia bilang agar Obama "go to hell" dan akan membeli senjata kepada Rusia dan Cina. Apakah Duterte sungguh-sungguh akan berpaling pada dua rival AS?
Presiden Rodrigo Duterte kembali beraksi. Setelah kemarin Duterte membandingkan dirinya dengan Hitler dan dengan senang hati akan membunuh 3 juta bandar narkoba di negaranya, kini ia menyuruh Presiden Barack Obama untuk pergi ke neraka.
Di saat eksistensi Filipina terancam oleh Cina, sang presiden Rodrigo Duterte malah mengompori agar hubungan militer Filipina dan Amerika Serikat segera diakhiri. Keinginan yang di luar akal, karena tanpa Amerika Serikat, Filipina sangat lemah.
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Presiden Filipina Rodrigo R. Duterte. Dalam kesempatan tersebut kedua kepala negara menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerja sama keamanan maritim di Perairan Sulu.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte direncanakan akan ke Indonesia untuk bertemu Presiden Joko Widodo pada Jumat 9 September 2016 guna membahas sejumlah isu diantaranya pengamanan di Perairan Sulu dan penyanderaan oleh kelompok Abu Sayyaf.
Rodrigo Duterte menyebut Obama sebagai "anak pelacur". Obama pun memutuskan tak mau bertemu empat mata dengan Duterte. Dua kepala negara boleh saling panas, tapi fakta berbicara tentang hubungan mesra Filipina-Amerika.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte baru-baru ini menyatakan siap keluar dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) apabila mereka tidak berhenti campur tangan terhadap kebijakan negaranya. Duterte baru-baru ini dikecam karena kebijakan ekstra judisial yang membunuh banyak orang dalam perang melawan narkoba.