Kegagalan Mardani Ali Sera bersanding dengan Sandiaga Uno di Pilkada DKI tidak membuatnya kecewa. Ia justru siap memenangkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan diusung oleh Partai Gerindra dan PKS.
Partai Gerindra dan PKS akhirnya mengusung pasangan Anies Baswedan Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017 mendatang. Pasangan ini akan bersaing dengan kandidat lain, seperti Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni serta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Dadang Rusdiana menilai Agus Harimurti Yudhoyono dimajukan dalam Pilkada Jakarta bukan dengan target menang, melainkan sebagai investasi politik ke depan. Karena itu, Hanura tidak menganggap pasangan Agus-Sylviana sebagai ancaman bagi elektabilitas Ahok-Djarot.
PKS dan Gerindra tak sepakat soal nama cagub dan cawagub yang diusung keempat partai lain dalam Koalisi Kekeluargaan pada Pilkada DKI 2017. Karenanya, PKS dan Gerindra akan mengajukan sendiri nama kandidatnya meski ditunda hingga Jumat siang.
Keputusan untuk memasangkan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni dinilai menjadi langkah yang tepat. Kombinasi militer dan birokrat membuat keduanya menjadi pasangan cagub dan cawagub yang ideal merepresentasikan Jakarta.
Sylviana Murni, seorang Deputi Gubernur DKI bidang Kebudayaan dan Pariwisata yang dipercaya mendampingi Agus Yudhoyono dalam Pilkada DKI. Sebagai seorang birokrat, Sylviana telah memiliki pengalaman yang mumpuni.
Koalisi Cikeas optimistis pasangan Agus-Sylviana akan menang dalam Pilgub DKI 2017. Bermodal 28 kursi di DPRD DKI Jakarta, keduanya akan menarik simpati warga Jakarta pada putaran pertama pilkada.
Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni resmi dipasangkan sebagai kandidat calon gubernur dan wakil gubernur yang akan maju dalam Pilgub DKI 2017. Keduanya akan mendaftarkan diri ke KPUD DKI Jakarta pada Jumat malam.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan bakal Calon Gubernur DKi Jakarta Sandiaga Uno di kediaman Prabowo di Jl. Kertanegara, Jakarta
Boy Sadikin telah resmi mengundurkan diri dari PDIP karena kecewa dengan keputusan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Sukarnoputri yang memilih pasangan Ahok-Djarot di Pilkada DKI.
Sandiaga Uno yang juga dijagokan oleh Gerindra sebagai kandidat pada Pilkada DKI 2017 ini mengatakan, dirinya dan Anies Baswedan siap dengan keputusan yang dilakukan partai politik yang tergabung dalam koalisi kekeluargaan.
Karyono Wibowo mengatakan, partai-partai politik perlu cermat memilih calon yang akan diusung pada Pilkada DKI karena bisa jadi PDIP sedang memainkan "drama politik".
Sandiaga Uno menyebut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan akan berpasangan dengannya meskipun belum ada keputusan final dari partai pengusung yang tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan.
Sandiaga Uno menyebut koalisi kekeluargaan masih utuh dan solid. Ia juga mengklaim, masyarakat Jakarta menginginkan calon alternatif selain pasangan petahana Ahok-Djarot.
Calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama bersama wakilnya, Djarot Saiful Hidayat resmi mendaftar sebagai bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017 di Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta
Megawati Soekarno Putri selaku Ketua Umum PDIP mendampingi Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta
PAN optimistis dapat mengusung kandidat yang bisa mengalahkan pasangan petahana Ahok-Djarot di Pilkada DKI. PAN juga menghimbau agar tidak ada isu SARA pada gelaran pilkada serentak 2017 mendatang.
Basuki Tjahaja Purnama harus menyerahkan surat pernyataan bersedia untuk cuti saat kampanye kepada KPU. Apabila tidak menyerahkan, maka sesuai dengan PKPU Nomor 9 Tahun 2016 pencalonannya dianggap tidak sah.
Indonesia Indicator (I2), perusahaan bidang intelijen media, analisis data, dan kajian strategis dengan menggunakan perangkat lunak AI (Artificial Intelligence) mencatat, Ahok masih unggul dibandingkan kandidat-kandidat lain.
Yusril meluapkan kekecewaannya atas keputusan PDIP mengusung pasangan petahana dalam Pilkada DKI 2017. Ia menyarankan agar PDIP tidak perlu membuka pendaftaran calon kalau pada akhirnya justru mengusung kandidat yang tidak mengikuti fit and proper test.