Indeks Perang Kemerdekaan

Kereta api yang mengangkut 90 orang serdadu Jepang dicegat di Bekasi. Mereka digiring oleh TKR dan laskar rakyat, lalu dibantai di tepi Kali Bekasi. 

Karena menolak mendukung Jepang, para pemuda Indo-Eropa ditangkap dan disiksa di penjara Glodok. Setelah kemerdekaan, sebagian dari mereka memilih jadi WNI.

Tim Gegana Polda DIY telah mengevakuasi mortir untuk dilakukan disposal di seputaran DAM wilayah Cangkringan.

Ketika ulama Aceh lain berpihak pada Jepang, Tengku Abdul Jalil memilih jalan perlawanan, meskipun akhirnya berujung pada kematian.

Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, sikap pimpinan Republik terhadap Sekutu terbelah: kompromi dan non kompromi. Mula sipil dan militer tak kompak?

Dalam gejolak revolusi kemerdekaan, sejumlah kombatan asal Jepang dan Korea bergabung dengan pasukan gerilya, di antaranya dengan Laskar Pangeran Papak. 

Kisah salah satu laskar perjuangan yang mewarnai kemelut revolusi Indonesia.

Dibuka mulai Agustus 1930, jalur kereta api Garut-Cikajang akhirnya berhenti beroperasi pada November 1982 karena sepi penumpang.

Kisah mantan perwira KNIL yang tak diberi tempat oleh TNI.

Kaum nasionalis Burma membantu Jepang saat mengusir Inggris dari tanah airnya.

Ignatius Slamet Riyadi terlibat dalam sejumlah operasi militer, ia gugur dalam usia yang masih sangat muda: 23 tahun.

Kisah pemegang Bintang Gerilya yang menyambung hidup dengan melawak.

Kronologi pembantaian Rawagede 1947, penyebab tentara Belanda membantai warga Rawagede, dan penyelesaian kasusnya. 

Victory Day dianggap sebagai tonggak lahirnya Turki yang sekuler di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Atatürk.

“Sampai Belanda betul-betul meninggalkan Indonesia, kapal saya akan terus berlayar,” ujar John Lie.

Rahmat Shigeru Ono adalah satu dari sekian banyak serdadu Jepang yang akhirnya membela Indonesia. 

Di Bali, pemerintah kolonial Hindia Belanda membentuk Korps Prajoda untuk membantu KNIL. Salah satu personelnya adalah I Gusti Ngurai Rai.  

Dalam gejolak perang kemerdekaan, Aceh menjelma menjadi "daerah modal" yang setia kepada pemerintah pusat.

Sepanjang revolusi kemerdekaan, orang-orang Ambon banyak yang menjadi korban kekerasan para pemuda militan pro Republik. 

Film De Oost ditentang Palmyra (putri Westerling) yang mengatakan bahwa film tersebut adalah pemalsuan sejarah.