Para ahli memperingatkan bahwa perubahan tarif akan memicu harga barang melonjak pada konsumen di negara bersangkutan dan memperlambat pertumbuhan ekonomi keseluruhan.
Menko Darmin Nasution mengklaim perang dagang memicu ekspor RI pada awal 2019 loyo. Hal ini menyebabkan defisit neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2019 kembali membengkak.